CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA , Hasrat-Bispak24 Sudah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Meski saya udah terasa cukup tambah enak, saya masih pengin bermalasan, serta biarkan badanku yang telanjang bundar serta terselip dalam bedcover ini terus terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Kadangkala saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku serta wanginya berbau rambutku ini.

Serta saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri sebab saya terpikir peristiwa dalam hari tempo hari bersama Andy, dimulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga sampai kembali pada kelasku, serta yang paling membuatku berbahagia merupakan SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya lekas istirahat serta tidur lantaran dia ketahui saya kelelahan.

Tetapi, Andy tahunya saya kepayahan sebab belajar hingga malam, bukan dikarenakan ngeseks berkali kali mulai sejak tempo hari lusa. Saya menyaksikan jam kamarku, nyatanya telah jam 5:10 pagi. Karenanya saya menarik napas panjang, siap-siap menjalankan ini hari yang tidak tahu akan memberi warna apalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan di saat saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal waktu kupakai jalan, sampai lubang vaginaku adakalanya berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku belum pula sembuh betul sehabis tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meskipun sebenarnya saya telah istirahat semalam tiada masalah, bahkan juga saya telah tidur lebih cepat seusai terima SMS Andy lebih kurang jam 9 tempo hari malam.

Saya ambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku buat ambil bra serta celana dalamku, pula seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan teror Dedi, ini hari saya memilih untuk pakai celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya berasa sangat was-was, mengayalkan kawan temanku di sekolah tahu kalaupun saya tak memakai celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA 

Kadang-kadang saya menyambat, saat terasa sakit yang menimpa betisku ini mengusik cara kakiku. Bahkan juga sekarang saya baru merasai jika otot perutku pun sedikit kejang, seperti habis lakukan sit up berkali mungkin.

Tetapi perlahan-lahan saya mengetahui sebuah hal yang aneh, entahlah mengapa saya malahan nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… zaman pagi pagi sudah rusuh gini…", saya mengeluh dan memarahi diriku sendiri.

Karenanya saya usaha tidak untuk melepaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Seusai saya gantungkan seluruhnya lembar kemeja yang bakal kukenakan serta handukku, saya menutup pintu kendati pun saya masih ingat jika pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh jika saya mesti mandi tanpa menggembok pintu kamar mandi, dan saya tidak pingin kalaupun saya jadi biasa begitu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat serta cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Sehabis tuntas, saya selekasnya keringkan badanku serta kenakan bra dan celana dalamku, lalu saya ke arah meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuma buat Andy… kalaupun kedepannya Andy tahu kamu telah gak virgin, apa Andy masih ingin sama kamu?", saya berbicara di bayang-bayang diriku dalam cermin, dan saat ini hatiku jadi bersedih.

Saya mulai menggunakan busana serta rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Sesudah mematikan AC kamarku, saya mengecek sejumlah buku yang berada di tas sekolahku, menegaskan tidaklah ada yang ketinggalan serta gak lupa saya masukkan hpku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap buat beres-beres performaku di muka meja dandanku, sewaktu tiba-tiba saya dengar handphoneku keluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu jika ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari mobile-phoneku, dan selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu telah lebih enak? Saya berharap ini hari kamu udah lebih sehat serta gak letih.'

Waktu saya memandang nama pengirimnya yaitu Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya udah lebih sehat serta telah tidak lelah. Saya puas sekali sebab saya terasa Andy mulai berani berikan perhatiannya padaku.

Seusai saya simpan telpon selulerku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap beres-beres performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai tampak rapi serta cantik megar, lalu saya memberinya sedikit bedak pada parasku.

Ini hari saya pengin tampak lebih elok dan menarik dihadapan Andy, serta saya melumurkan lip gloss sesuai kebutuhan pada bibirku.

"Andy… kalaupun saja kamu tahu… saya suka dengan perhatian yang kamu kasih padaku…", saya mengguman lambat sembari menyaksikani diriku di cermin pastikan tidak ada yang keliru dengan tampilanku.

‘tok tok tok…', kedengar nada ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sembari ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah mengarah pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya telah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta berterima kasih di Sulikah. Sesudah itu saya menggembok pintu kamarku, dan saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang ada pada sisi rack sepatu, serta saya pakai kaus kaki juga sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan bertanya-tanya.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang menatapku denganc penglihatan takjub.

"Terimakasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy akan juga memujiku sesuai ini, meski bila lihat Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya angan-anganku itu tidak bisa diwujudkan sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya turun ke ruangan makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari rata-rata, lantaran tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya gak ingin menjadi kelihatan tidak menarik untuk Andy. Secara cepat saya menuntaskan sarapanku, dan seusai membasuh tangan dan mulutku, saya mengambil langkah tuju garasi.

Dari sana saya lihat pak Berbudiin lagi mengelapi mobilku. Sewaktu saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku sekejap hentikan tugasnya, serta dia menatapku seperti baru pertama kalinya melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang semula sapu langit langit di garasi, sekarang terdiam melihatku sembari selalu menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya sudah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza telah pengen pergi sekolah nih", saya berucap di pak Bijaksanain sekalian menunjuk lap yang ada dalam atas kap mesin mobilku.

Tak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuman mengusung lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia mengerjakan itu sembari terus menatapku. Di saat saya menyaksikan sekitar, saya lihat Wawan dan Suwito  berlaku sama, mereka selalu mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian semuanya mengapa sich? Tidak simak cewek cakep ya?!", saya menyengaja menyentak dengan suara yang lumayan keras sampai semua kaget.

Suwito hingga sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sementara itu Wawan dengan muka terperanjat jatuhkan sapunya. Pak Bijaksanain sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya mencegah tawa menyaksikan reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha masih tetap menempatkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… buat terkejut saja!", gerutu pak Berbudiin lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua mulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang sangat kukenal, penglihatan mata mereka ketika mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA 

"Eh eh… kalian pengin apa? Tidak! Tak mau!!", sadari apa yang hendak dilaksanakan oleh pak Berbudiin, Wawan serta Suwito, saya berseru kuatir dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menutup pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, agar saya dapat dengar apa kata mereka, pun biar mereka dapat dengar jawabanku yang nyata kuusahakan buat bikin mereka lebih kecewa.

"Mari non Eliza… Tidak lama saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tak ingin! Tak ingin! Kelak bajuku lecek! Utamanya tak mau!", saya menjawab dengan suara yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya berencana mengerling menuju mereka, dengan type yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa seram mengayalkan apa yang hendak berlangsung jika saat ini saya sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah lantaran didesak layani gairah birahi mereka lebih dahulu.

Sesudah seringkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab keinginan mereka yang tetap memaksakan saya turun sekejap, selanjutnya mereka berserah pun serta kembali meneruskan tugas mereka. Pak Bijaksanain mengelap mobil mamaku, dan Wawan serta Suwito kembali naik ke bangku tadi mereka gunakan serta menambahkan sapu langit langit garasi ini.

Sembari tersenyum senyuman karena menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta waktu saya lihat mereka bertiga pura pura gak tahu bila mereka harus membuka pintu garasi dan pintu gerbang bagiku, saya tekan klakson mobilku sampai mereka terkaget dan seluruhnya alat bersih bersih yang berada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijaksanain yang terdekat dengan mobilku tampak bersungut sungut sekalian membuka pintu garasi kemudian pun pintu gerbang, sedang Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, kendati pun saya tahu sepulangnya sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya sakit hati padaku, entahlah secara menjadikanku piala bergilir atau piala bersama. 

Namun saya gak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan lantas mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tidaklah ada siapa siapa dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang hendak mereka lakukan padaku sesudah semuanya yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya betul-betul harus sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya merinding seram mengandaikan perbudakan semacam apakah yang mesti kujalani sesudah saya pulang sekolah kelak.

Seusai pintu terbuka seluruhnya, saya lekas meluncurkan mobilku ke sekolah. Saya gak pengin pikirkan apa yang bisa terjadi dengan diriku kelak, lantaran di pikiranku waktu ini cuma ada satu perihal, adalah saya mengharap ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa cuma karena argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu buatku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya udah merias diriku secantik yang saya dapat, dan ini kulakukan khusus cuma untuk Andy. Saya pengin Andy sungguh-sungguh suka padaku.

II. Asa Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah mengeluarkan bunyi di saat saya hingga di parkir sekolah. Jantungku berdegap kuat saat saya lihat Andy anyar turun dari mobilnya. Serta waktu saya lihat tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi elok, serta saya puas sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA 

Saya gak pengin mimpi cantikku ini lesap demikian saja, karenanya saya lekas meluncur serta memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy nampaknya langsung mengetahui bila ini yakni adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia tungguku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil serta menggembok pintu, dan kami berdua sempat sama sama pandang buat beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang sekarang anyar kusaksikan bila parasnya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm… pun barusan pagi… saya telah sehat kok, pun sudah gak demikian letih seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku kian terlena sewaktu saya memandang paras Andy yang ganteng itu tersenyum halus. Namun Andy masih juga menunduk seperti tidak berani melihatku serta saya tersenyum geli menyaksikan kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali karena Andy masih menunduk tanpa ada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", nada Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman iseng.

"Aku… anu… saya suka kamu tidak sakit", Andy menatapku selintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terima kasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berbicara dengan ria.

Sebetulnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap bila kelanjutan ujaran Andy barusan itu yakni sanjungan dari Andy jika saya kelihatan elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau bagaimanapun, kalimat Andy barusan itu masih membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah percaya sekali bila Andy senang padaku, nampak dari sikapnya yang selalu salah tingkah semacam ini dan kata-kata Andy barusan memperlihatkan jika Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara lambat.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya mengusikk puas, namun Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli lihat Andy yang demikian canggung serta salah tingkah di depanku. Apa ini sebab dia pun suka padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan di saat dia membawa mukanya menatapku, saya mengacaukankkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku serta sekali ini dia tersenyum, tidak tahu puas atau malu, atau barangkali ke-2 nya. Saya tidak sangat percaya, tetapi saya terasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya tidak tahu ujaran apa yang dapat mendeskripsikan hatiku saat ini, yang pasti saya merasai pada pagi ini hari saya mendapatkan angan-angan yang elok. Dan saya sangat berbahagia waktu Andy selalu mengambil langkah di sampingku, walau Andy yang adakalanya menengok serta tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Sama dengan tempo hari, saya rasakan beberapa tatapan iri dari beberapa siswa cewek yang melihatku jalan ketujuan kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang dan suka, meski sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pujaan hati. Dan sekarang kami berdua sama-sama diam sekalian terus mengambil langkah, hingga selanjutnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terima kasih ya", saya mohon pamit di Andy.

"Aku… saya pun ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sembari lambaikan tangannya.

"Iya", saya menjawab sekalian balas lambaikan tanganku.

Saya tersenyum senyuman sekalian mengambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi waktu saya lihat Jenny yang dengan senyuman jahilnya itu menatapku serta menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian selalu ambil langkah buat duduk di samping Jenny. Saya telah pasrah, ini hari saya jelas dirayu serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA 

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidaklah ada insiden spesial, disamping Jenny yang repot memikat dan menghinaku perihal Andy, pula Sherly yang turut jadi parah kondisi pada waktu kami bergabung di kantin saat pukul istirahat pertama serta, serta saat pukul istirahat ke-2  seperti saat ini saat ini.

Dan kalaupun umumnya saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, saat ini saya cuman dapat menghindari atau tersenyum malu, meski hatiku rasanya suka sekali. Untung saja bel tandanya jam istirahat ke-2  usai ini udah keluarkan bunyi.

"Simak deh… parasnya hingga sampai merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", ejek Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini gak perlu pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya, pun ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah gak kok. Cup cup… tidak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sekalian merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang serta memberikan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu  rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny dan Sherly seperti berikut, tetapi saya menurut saja di saat Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama