CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI PART2

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI PART2, Hasrat-Bispak24 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, waktu dia tengah tunggu anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta suatu sengatan taser di uluhatinya membuat gontai hingga dia gak dapat menentang sewaktu dibawa ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo sudah tidak aneh kembali dengan area investigasi. Dia beberapa kali sudah mesti duduk di dalam ruang semacam itu, bertransaksi buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi kesempatan ini keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia justru belum kenal siapa interogatornya kesempatan ini. Suara pria itu demikian dalam, juga dia juga mengaku jika dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu sebagai permulaan. Margo yang umumnya tidak sabaran dan berani menantang saat ini menunjuk mengikuti.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya pengen, kau monitor dia… Kau dan anak buahmu bisa menggunakan ia menjadi jasa uang keamanan seperti yang umum kau kerjakan. "

Embusan cerutu cuba mengenai muka Margo. Orang ini luar biasa, berpikir Margo… dia berbicara musuh yang  lebih kokoh dibanding dianya.

"Anak buahku akan kerap ada seperti umumnya, memohon bagian darimu… dan kamu dapat antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah berusaha keras… kau mesti mengatur sampai tamunya jadi bertambah sebagian dari tempat lainnya, meskipun sesungguhnya tiada kontribusimu lantas ia sudah tentu akan menjadi unggulan di sana… Sebarkan informasi, sebarkan perihal dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya bertekad buat bertanya… "Mengapa kau mau memusnahkan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepada kamu?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya ingin merusak dianya, sampai jika waktunya telah tiba… dia dapat tunduk sepenuhnya di diriku… Akan tetapi, seblum dia memperoleh status yang terhormat di telapak kakiku… dia mesti rasakan apakah yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo merinding. Lelaki ini hilang ingatan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan bikin Margo balik ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan termangu…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Kerjakan…"

Mira lihat jika Margo menjadi pucat sesudah terima telephone itu… serta Mira belumlah sempat memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya ingin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simple itu, akan tetapi hatinya sedikit senang karena dia dapat memengaruhi Margo buat merusak Sani. Dia tidak lagi perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Pembicaraan barusan bikin Margo begitu takut. Lelaki itu betul-betul iblis…

"Margo… pastinya saat ini Mira udah memberinya badannya kepada kamu menjadi bayaran buat memusnahkan Sani…" kata lelaki itu, yang membuat Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau akan mengerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima tempatmu… silahkan siksa Sani, gagahi bekerja keras, tetapi jangan pernah ia mati… Kau bisa bawa Mira, agar ia ikut juga menganiaya Sani buat mengeluarkan marahnya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang tengah berbelanja sayur, cuman memakai tank kampiun dan celana pendek, gak sangat melihat Mira yang hadir dekatinya. Dia merasa wanita itu seperti sama dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira beraga ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia lagi tidak mau berbasa-basi. Sampai sebetulnya dia sendiri gak memiliki banyak kawan di Kalirotan. Dia bertambah tertutup dalam pertemanan. Yang dia ingin kerjakan sekedar buka pahanya lebar-lebar, serta biarkan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya secara maksimum.

"Sani… saya ingin minta bantuan sekejap, saya ingin mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… wajar banyak yg menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, tetapi Mira menangkap lengannya serta menariknya ke arah tempat yang cukup sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani mau tak mau mengikut cara Mira menjurus gang yang ia mengerti adalah sisi terkejam di Kalirotan, dan tidak ada satu juga PSK yang cukup normal untuk menawarkan diri di dalam tempat itu…

Mira  memajukan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani tersungkur jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Saat si gadis bangun, dia bisa dengar kalaupun pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sesaat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membuat si gadis mengerjap sebab silau. Dan sewaktu dia bisa mendapat kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira lalu mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang gak diduga oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira bikin Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira duduki perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menubrukkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat menginginkan muka Sani tinggalkan sisa di muka mulus si bekas polwan. Semula Sani memutuskan pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Tapi instingnya untuk tetap bertahan kembali tampak. Demikian memperoleh kesempatan, Sani lekas berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat yang kurang etis, ya… terkecuali Margo…Ia melihat model perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… tipe berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak lagi bertanding seperti orang polwan. Dia saat ini cuman berlaga berdasar pada insting survival… serta ini cukup mengagetkan Margo, yang berharap kalaupun pelacur yang paling menjadi perhatian ini punya ketrampilan berhadapan yang dapat membuat si perwira takjub. Akan tetapi, sederhana apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang kelihatan bila Mira mulai kerepotan. Sani sendiri mulai tampak kembali pada model bertandingnya yang dahulu.

Margo memberikan pertanda ke seoang anak buahnya yang dengan gesit menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan merintih kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk muka Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Akan tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah serta megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang lekas jatuh terduduk, dan Mira berikan sepakan keras ke rusuk si gadis, menimbulkan Sani terjengkang serta ringkuk kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang tegas menyudahi cara Mira.

Nyatanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mengesah menghentikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI PART2

Saat ini Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia memerintah lima panglimanya buat memberikan pelajaran di Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan kemeja. Tapi sekarang dia mesti pikirkan dirinya sendiri sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dirinya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tetapi suatu kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati instruksi yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling cemerlang. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah menarik tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan juga menjilatinya… Dan terlebih lubang cantik yang seperti tidak pernah buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit mendapat kepuasan sama, baik dari istri resmi mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan untuk gak membebaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu membawa bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, mengisyaratkan bila saat ini kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta membuat selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan masih yang ditahan tertelungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terpasang bebas di depan lelaki bajingan yang selalu perlakukan beberapa karyawan sex komersil ibarat onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar hanya karena berwujud susunan laporkan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya sewaktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya tambah kuat di saat Margo menyuruh anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa ada belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan serta suara memohon ampun Sani sekali-kali gak digubris oleh Margo yang seolah membebaskan kemarahan yang ditahannya sejauh ini. Saat lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera sikatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut di depan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan sesenang hati menikamkan penisnya ke vagina Sani yang bengep gara-gara sikatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuman dapat menggeliang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis lantaran keringat si kepala preman bikin perih bilur dan cedera di badannya. Sani cuman menggeletar mencegah perih di saat pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah juga usai waktu ke-10 anak buahnya selekasnya menyerobot Sani yang cuman dapat mendesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak menuju figur badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya terlihat patah dan dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya memang kejam… tapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira yang bernafas meskipun cuman kadangkala.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu menantang aku…." tuturnya sekalian bangun, menarik sisi kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira ibarat menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI PART2

Margo mengusung badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman untukmu," tukasnya sembari buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak menyaksikan isi kandang yang dapat menyimpan 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat lantaran paparan matahari membikin Mira takut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan semacam itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah sewaktu badannya diangkat Margo serta disisihkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tetapi dia tidak akan bisa bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat merasai kesakitan tanpa ada sanggup mengerjakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi sajian tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang tengah menyelesaikan Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara bertepatan, sementara mulut si gadis diminta mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seorang anak buahnya sedang membabat vagina si gadis dengan kepalannya, dan dia gerakkan tangannya dengan begitu kasar. Margo menyaksikan menuju kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri di depan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang memandang mimik muka beberapa kepercayaannya yang tidak mengenali takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya membikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi deskripsi paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima area yang tidak lama pun ikuti tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi grup yang paling ditakutkan, yang mustahil kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendekati figure yang lagi kembalikan pistol yang barusan menghabiskan nyawa Margo ke sarungnya.

"Lokasi udah ditangkap, seluruh teror telah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu menggangguk serta pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati pribadi badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berujar lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit dan merasakan jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia memandang kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih berpindah menjaga badannya, mengembalikan seluruhnya cedera. Mereka dan banyak dokter mengusahakan dengan seisi tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan melihat refleksi dianya sendiri di cermin, dia terpukau. Tidak ada satu cacat lantas yang tidak dibenahi, sampai sejumlah bekas cedera di badannya baru tampak jika menjadi perhatian dari begitu dekat. Lalu, dokter yang menjaganya tiba serta bercakap,

"Selamat Nona, sesaat lagi anda sudah dibolehkan pulang."

Sani kembali termangu… Ke mana dia dapat pulang? Dengan lemas Sani konsumsi makanan rumah sakit dan minum obat yang diberi kepadanya. Dan entahlah kenapa dia terasa amat letih…. sangatlah sangat letih…

"Tempat tidur ini menjadi bertambah empuk", batin Sani sembari buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, lekas jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sembari memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu selanjutnya tiba jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis berduka, tangis berbahagia….

Setahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi sedang menyaksikan laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, berkenaan penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, akan tetapi saat ini menjadi kebun penghasilan dianya sendiri, dengan hasil benar-benar memberi kepuasan.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia banyak client saat ini jadi punya dia, maka dari itu ia tambah dahsyat dalam berkuasa dibalik monitor meski ia sekarang sudah pensiun. Tidak kenapa akhiri profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak sampai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan waktu, lantaran seluruhnya kartu berada pada tangannya. Tahun yang lalu Ryoko divonis gampang, cuman 1 tahun penjara. Memang itu dia hukuman maksimum untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, akan tetapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko sudah menempuh saat hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama