CERITA DEWASA PENARI JALANAN BERTUBUH SEXY MENJUAL DIRI PART2

CERITA DEWASA PENARI JALANAN BERTUBUH SEXY MENJUAL DIRI PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA PENARI JALANAN BERTUBUH SEXY MENJUAL DIRI PART2, Hasrat-Bispak24 Muka Juragan yang lebar itu melekat ke muka saya, bibirnya yang lebar melekat ke bibir saya, memaksakan mulut saya terbuka. Duh, lidahnya turut main pun, masuk-masuk ke dalam mulut saya, membawa bergelut lidah saya. Lain sekali rasanya dengan cium pipi atau cium tangan, rasanya hangat, geli… Saya kurang senang berbau mulut Juragan, jijik dengan lidahnya yang basah, tetapi saya terasa tidak ingin menentang, gak tahu kenapa… Lidahnya melumat lidah saya, bibirnya melumat bibir saya. Lama sekali kami kecupan, kecupan saya yang pertama, kepala saya tertekan kepalanya. Duh, yang saya kerjakan ini salah tidak ya? Iya, saya mulai sadar saya tengah jual tubuh saya… itu sebetulnya salah, namun kok… mengapa saya jadi gak perduli? Mengapa saya justru jadi bernafsu mengandaikan bagaimana nampaknya saya saat ini? Saya hampir telanjang, susu saya habis diremas-remas, bibir merah saya disantap, dan tubuh saya dihimpit tubuh lelaki. Bunyi-bunyi jilatan, desahan, serta cairan di mulut saya. Dan saya justru kian terlarut. Lidah saya mulai menjilat balik lidah Juragan. Air liur Juragan saya telan.


"Uaahhh…" keluh saya sewaktu Juragan selanjutnya menarik bibirnya.


Tersisa liur kami dari kecupan basah barusan masih nyantol seperti tali yang menyambung bibir saya dan bibir Juragan.


"Juragan… rasanya kok lain ya…" kata saya. "Jiah!"


Saya terkejut waktu Juragan mencubit-cubit pentil saya.


"Bagaimana Denok, kamu senang di cium seperti barusan? Nikmat kan?"


"Ahn…" desah saya karena kesenangan pentil saya dimain-mainkan, menyebabkan pembicaraan saya sudah tidak terselesaikan,


"Iya Juragan… saya senang di cium seperti tadi…"


"Benar? Bagus, bagus," Haduh! Juragan nyentuh sisi depan kancut saya! Ujarnya, "Saya buat kamu lebih sedap di sini ya?"


Juragan membuka kancut saya serta menowel… menowel… itil saya!


"Coba jika begini…"


"Nhaaaa!! Iyhaaah? Aahh… gak boleh!!"


Seperti kesetrum saya waktu itil saya ditowel dan dikocak jari-jari Juragan. Mengapa ini… kok tubuh saya bereaksi semacam itu?


"Ooh… heehhh… aduh Juragan… kena…pa ini?" saya meracau, kebingungan dengan tubuh saya sendiri.

CERITA DEWASA PENARI JALANAN BERTUBUH SEXY MENJUAL DIRI PART2


Saya belum sempat disentuh orang pada sisi situ. Sumpah, saya tidak tahu ada apakah rupanya. Rasanya ada suatu hal yang ingin keluar pada tubuh saya… Saya takut. Juragan selalu memain-mainkan itil saya tiada ampun. Rasanya panas dingin, kalang kabut, bergidik! Dan… aduh, nikmat! Ditambahkan lagi, saat ini Juragan memasuk-masukkan jarinya pula ke… belahan memek saya!


"Aduh, aduh, ahh… Juragan! Juragan udah… tak boleh! Ah… saya… saya… aduh juragan ada yang ingin keluar Juragan… aduh…"


Memang, saya berasa seperti pipis… Haduh bagaimana ini, masa' saya pipis di muka Juragan? Jari-jari Juragan selalu main di kemaluan saya, dan tidak tahu mengapa, saya malahan ngangkat-ngangkat selangkangan saya!


"Uuuuaaahhh… iyaaA!!"


Bobol-lah pertahanan saya selanjutnya, dan kedengar bunyi "criiit" dari itil saya yang memuncratkan suatu hal.sebuah hal.  Aduhhh… malunya. Saya berasa seperti baru saja pipis di tempat tidur Juragan. (Terakhir saya ketahui itu bukan pipis). Tapi… kok rasanya sedap dan sangatlah nikmat, hingga ada yang keluar tubuh saya selepas itil dan memek saya dimain-mainkan Juragan? Hingga sampai saya angkat pinggul saya?


"Haahh… haduhh…" Saya tersengal, selesai ngecrit, tubuh saya seperti habis mengenai strum atau kesambar petir. Duh, gila tenan. Sampai gemetar. Juragan senyuman di muka muka saya, sekalian katakan, "Nach, itu buat mula-mula, Denok…"


Serta tidak diduga saja, Juragan udah membuka celana, dan melekatkan… melekatkan… anunya di belahan memek saya!


"Aduh, Juragan…! Itu… Kok ditempel ke anu saya?!" kata saya. Benar-benar saya belum mengetahui banyak terkait tubuh laki laki dan wanita.


"Ini namanya kontol, Denok," Juragan menerangkan, "Kontol ini pengin masuk ke memekmu…"


Saya melotot lihat anunya Juragan yang besar serta berurat itu. "Tapi… tetapi tidak dapat muat, Juragan!"


"Gak apa-apa… Kukasih kamu tiga puluh ribu kembali jika kamu ingin kumasuki."


Kesempatan ini Juragan tidak menunggu jawaban saya. Beliau langsung turunkan tubuhnya yang besar itu, menjepit tubuh saya di bawahnya. Serta anunya… kontolnya… masuk ke memek saya! Ampuun! Sakit! Saya hingga sampai njerit!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"AaaaAAAA!! Aduuuu!!"


Juragan mendengus serta menggerung. "Huoooh! Kamu masih perawan ya Denok!? Sempit sekali!"


Perawan? Aduh biyung… saya disetubuhi Juragan! Tubuh Juragan yang berat menindih tubuh saya, dadanya menggencet susu saya, kontolnya yang besar itu mencoblos memek saya… menerobos kehormatan saya… Saya terasa sakit campur nikmat campur malu… Aduh, Bapak, Simbok, saya bukan perawan kembali!


"Saya masuk lebih dalam kembali, ya, Denok?" Juragan ajukan pertanyaan tanpa ada tunggu jawaban, menerobos jadi dalam ke anu saya. Saya sekedar dapat bernada ah uh saja. Lantas perlahan-lahan Juragan menarik kontolnya sampai keluar semua… Beliau gapai belakang kepala saya, suruh saya memandang. Di kontolnya tampak bintik darah, darah perawan saya! Haduh biyung. Juragan tertawa, lalu beliau cium bibir saya kembali. Sembari mencium, anunya ia tambahkan kembali ke memek saya.


Saya njerit kembali, tetapi mulut saya ketutupan mulutnya. Setelah itu Juragan lagi nggenjot saya, masuk keluar, masuk-keluar, lebih lama lebih cepat. Tubuh saya digempar-guncang, kepala saya menenggak-nenggak, sepasang susu saya gondal-gandul, digoyangkan pergerakan Juragan. Saya hingga tidak dapat bicara, sekedar dapat ndesah dan njerit gak karuan. Saya usaha memohon Juragan gak boleh kencang-kencang, tetapi beliau tidak dengarkan. Tapi…kok saya terasa nikmat, ya? Duh, saya kembali di… dientot sama Juragan, serta saya baru mengerti ngentot itu… enak… telah gitu… saya… dilunasi? Mengapa nggak sejak dulu saja, ya?Tersirat pemikiran sesuai itu dalam kepala saya. Tetapi saya lewatkan. Saya luluh gara-gara serangan-gempuran Juragan. Waktu beliau tiduran dan memohon saya tegak, saya nurut. Dan tubuh saya gerak sendiri, turun naik sekalian masih tersodok kontolnya.


"Aah! Aiih!! Hiih!"


Duh, saya tidak tahu kembali apa yang keluar bibir saya, atau kayak apa nampaknya saya. Muka saya jelas terlihat asusila sekali. Dada saya gonjang-ganjing. Juragan nampak puas.


"Hah… uh… Mari terus Denok… saya suka ndengar suaramu jika dientot… mbikin jadi hasrat. Kamu suka juga, kan?" Juragan usaha ngajak bercakap. Saya njawab dengan lenguhan serta omongan gak terang, ah-ah uh-uh. "Hauhh… Ga…n! Enakh… ahh…"


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Denokh… uh… kelak bila sudah sampai… kamu njerit yang keras ya?" pinta Juragan di celah napasnya yang mengincar.


"Sampai?" Saya kebingungan apa tujuannya.


"Kelak pun kamu… uh… hh… rasa sendiri," kata Juragan.


"Yang seperti… uh… barusan. Saya mau… keluarin di kamu kalaupun kamu udah… sampai, ya?"


"Hah… ough… di… dalam?" sumpah, saya gak tahu apa artinya Juragan, dan tidak sempat mikir juga.  Mana sempat mikir, jika kepala saya dipenuhi dengan hati nikmat karena dientot Juragan. Tetapi gak lama lantas saya berasa ada yang mencapai puncak pada tubuh saya, seperti saat itil dan memek saya dimain-mainkan barusan. Apakah sudah waktunya?


Saya tidak dapat kontrol tubuh saya. Saya kian gemar nggoyang pinggul, merasai kontol Juragan dalam anu saya.


"Eahh!! Uwahh!! Haduhh!! JURAGAAAN!! ANNGGGHHHH!!" Dan menjeritlah saya.


Juragan dengar saya njerit, serta langsung memegang tangan saya sembari angkat pinggulnya hingga burungnya masuk sedalam-dalamnya ke memek saya.


"Khn! Ghooh!"


Mata saya melotot, mulut saya nganga, kemungkinan lidah saya menjulur keluar, saya sudah tak perduli semesum apa cakepg saya saat saya menjerit kesenangan itu. Saya merasai ada yang keluar dalam kemaluan saya. Basah dan hangat. Dari anunya Juragan. Untuk pertamanya kali ada orang yang menyebar benihnya di pada tubuh saya.


"Hiyahh…" erang saya.


Tubuh saya cenderung di depan, ke-2  tangan saya bertopang ke dada Juragan, kepala saya mendangak, menganga sembari memekik. Serta pada akhirnya runtuhlah tubuh saya ke dada Juragan, ngos-ngosan, mendesah-desah. Susu saya yang terjepit jadi menyembul ke samping tubuh, pentilnya muncul keras. Sejumlah lama saya terkulai di atas tubuh Juragan yang empuk. Ia terus geser saya dan bangun, lalu menggunakan kembali pakaiannya. Sekalian kenakan pakaian, ia bicara ke saya.


"Hehehe. Cukup dapat juga ndapat perawan siang-siang begini… Kalaupun kamu pengen, Denok, mencari uang itu gak sulit…"

CERITA DEWASA PENARI JALANAN BERTUBUH SEXY MENJUAL DIRI PART2


Beliau jatuhkan enam helai lima puluh beberapa ribu ke dekat muka saya. Saya nggeletak tidak karuan di dipan Juragan, mandi keringat, ngos-ngosan. 


"Itu untuk kamu," kata Juragan. "Cukup kan untuk bayar sewaan kamu 3 bulan?"


Saya tiduran rada lama hingga akhirnya kemampuan saya kembali. Tergesa-gesa saya gunakan kembali kemben serta kain saya. Haduh, cakepg saya sudah tentu nggak karuan. Bedak saya hingga luntur dan melekat di seprai dipan Juragan. Juragan selalu duduk memerhatikan saya yang kalang kabut gunakan busana. Beliau diam saja. Saya pamitan dan terburu-buru turun. Di bawah, di muka toko makin ramai. Sebagian orang karyawan Juragan manggil saya, tetapi saya gak berani hadapi mereka, apa lagi sesuai awut-awutan ini. Saya hingga 1/2 lari tinggalkan toko beras Juragan, langsung ke sewaan. Ee, nyatanya ibu pemilik sewa kembali nongkrong di muka.


"Siang-siang kok sudah balik, Denok? Lah, kok amburadul begitu? Habis ngapain kamu?"


Seluruhnya pertanyaannya saya lewatkan, saya jejalkan uang yang saya bisa ke tangannya, lalu saya lekas mabur ke kamar. Saya segera membuka busana dan sanggul, masuk kamar mandi, dan mandi…ngguyur sekujur badan, basuh muka. Masih gak yakin apa yang baru saja saya laksanakan secara Juragan. Saya baru saja berikan keperawanan saya ke Juragan… diganti uang kontrak 3 bulan. Apa saya bersusah-hati atau malu? Apa saya hendaknya berduka atau malu? Tidak tahulah… Tetapi yang terjadi jadi tangan saya mulai meraba-raba selangkangan saya, mainkan itil saya seperti yang sedang dilakukan Juragan tadi…


Saya sang Denok, penari jalanan. Ini peristiwa kehidupan saya. Selepas hari itu, ada yang berganti di kehidupan saya. Saya masih cari penghidupan dengan menari buat beberapa orang di Pasar. Namun ada yang lain…sekarang, setiap saat saya perlu uang, saya gak kembali malas-segan menjajakan tubuh saya pada lelaki.  ini tidak betul, dan semestinya saya stop, tetapi rayuan uang terlampau kuat. Saya sang Denok, penari jalanan, seluruh orang di Pasar tahu saya. Siapakah yang tak tahu sang Denok yang berkemben merah, berbedak serta bergincu tebal, bertahi lalat di pipi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Dan saat ini saya juga dikenal jadi Denok yang susunya montok, bokongnya sintal, goyangannya oke. Udah malam, serta saya barusan menari buat sebagian orang supir truk pengangkut sayur yang habis bedah muatan. Saya kalungkan selendang saya ke salah seorang, saya kasih senyuman manis serta saya bisikkan harga saya bila ia pengin.


"Benar nih, begitu?" kata sang supir yang punyai tubuh kerempeng, memiliki rambut cepak, serta mulutnya berbau minuman.


"Hehehe," ucapnya sembari menggauli kemben saya.


"Pengen donk nyobain," ia remas tetek saya.


Dari semuanya orang yang ada pada sana, sekedar ia dan seseorang temannya yang ‘nanggap' saya. Saya membawa supir-supir itu ke jejeran kios kosong di pasar, yang tidak laku-laku dikontrak sebab terletak sangat ke dalam.  Saya membuka satu diantaranya serta saya hidupkan lampunya, dan 2 orang supir itu juga saya layani dari sana. Saya digilir mereka berdua di situ. Mereka memohon saya layani mereka sekalian. Jadilah saya diapit mereka berdua… seseorang ngentoti memek saya, dan yang satunya saya kasih pantat saya.


"Aduh, Neng, bokongnya sempit benar-benar, nih," kata orang yang nyoblos bokong saya. "Baru pertamanya?"


"Ah, tidak Bang," kata saya malu, sela napas mengincar.


Temannya main-main menanya, sudah sama berapakah orang saya bersetubuh. Berapakah ya? Saya berpikir barangkali dua puluh atau lebih.  Saya tidak ngitung. Saya gak peduli… yang saya pikirkan sekedar kerja seperti berikut lebih enteng dapat duit. Saya  tak pernah berasa sendirian kembali.


"Uohhh… buang di dalam bisa nggak Neng?" bertanya supir yang di muka saya.


Saya ngangguk. Ia muncrat dalam memek saya. Saya tahu itu sesungguhnya bahaya, namun rasanya lebih enak… anget serta lebih bahagia saja rasanya. Dan setelah itu, saya mendapat uang. Sebulan-dua bulan sehabis Juragan ngambil kegadisan saya, saya jadi semakin eksper menjadi lonte. Sudahlah banyak orang di Pasar yang merasai tubuh saya: kuli, pedagang, preman, petugas, tukang ojek, supir dan lain-lain. Serta saya juga jadi tambah dekat sama mereka semua. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Saya seperti nyimpan semua rahasia mereka. Hihihi…  saya mengetahui siapakah yang kontolnya amat besar, siapakah yang kurang kuat syahwat, terkadang saya sampai tahu kepentingan rumah tangga mereka. Saya ketahui beberapa orang yang setiap harinya terlihat galak atau rajin ke arah tempat beribadah, tetapi apabila sudah mau, mereka cari saya juga.  Saya pula beberapa kali tidur dengan Juragan. Juragan kerap suruh saya coba perihal-perihal anyar. Umpamanya ngemut dan nyedot. Atau gunakan tetek saya bikin njepit kontol. Pun kalau lubang bokong saya dapat dientot juga.  Duh, waktu kali pertama coba itu, saya jejeritan. Sakit! Meminta ampun sakitnya. Tetapi lama-kelamaan kebiasa juga.  Saya  jadi tambah tahu dengan Juragan. Wanita yang ada pada poto bersama Juragan itu betul istrinya, tetapi telah wafat. Wafat waktu melahirkan anak sulung, anaknya pun tidak selamat. Juragan sejauh ini kesepian, dan hidupnya hanya mengurus toko beras saja. Saya jadi kasihan sama Juragan, nyatanya beliau sendirian pula seperti saya. Saya pun jadi tahu jika dahulu, pada saat muda dan masih tinggal di kampungnya, Juragan pernah tertarik orang penari juga.  Hanya saat itu Juragan masih belum mempunyai apapun, apa lagi penari itu  simpanan orang camat. Juragan hanya dapat menonton dan terkagum pada dari jarak jauh tiap-tiap kali sang penari itu mentas.


Kata Juragan, saya serupa penari itu. Barangkali karenanya  Juragan terus memohon saya gunakan baju serta dandanan penari komplet tiap-tiap kali beliau nanggap saya…Yah, saya ikut pula suka jika dapat buat Juragan suka. Kian hari saya tambah terlarut di kehidupan menjadi penari yang berjualan tubuh. Karena uang, harga diri saya lupakan, dan saya menjadi bahan pelepasan hasrat laki laki. Tiap-tiap kali ada orang menggencet saya, menggauli saya, masuk tubuh saya… sebetulnya saya ingat jalan ini tidak betul, namun tubuh saya selalu mohon lebih.  Saya jadi tidak tahu kembali apa saya masih tetap mengerjakannya karena hanya duwit. Semakin lama saya kian kritis. Layani dua-tiga orang sekalian.

CERITA DEWASA PENARI JALANAN BERTUBUH SEXY MENJUAL DIRI PART2


Sudah tak terhitung orang yang buang benih dalam kandung saya. Saya juga tambah berani. Selanjutnya saya gak dapat kembali kalkulasi berapakah orang yang telah merasai tubuh saya, dan saya juga hamil… Lumrah, bila ingat demikian banyak orang-orang yang dapat menghamili saya. Namun saya selalu melacur biarpun perut saya jadi membesar. Dan saya  selalu ada ke Juragan. Akhir kali saya tidur dengan Juragan, perut saya mulai mencolok, serta beliau terlihat cukup waswas dengan saya.


"Biarlah Denok… Kamu stop saja, ingat kondisi kamu," kata Juragan sembari perlahan-lahan melecut saya.


"Tidak apapun Juragan…" kata saya.


Saya tersenyum buat Juragan. Saya ingat dahulu saya tak senyuman buat beliau waktu pertama beliau setubuhi saya. Tetapi saat ini, antara seluruhnya konsumen setia saya, saya cuman dapat senyuman buat Juragan… Senyuman setulus hati. Mengapa? Entahlah… saya sendiri pun gak tahu. Kemungkinan sebab setelah Simbok wafat, Juragan-lah yang terdekat dengan saya? Yang pasti saya benar-benar nikmati masa-masa bersama Juragan. Tergolong saat ini, waktu beliau sedang senggama dengan saya, sekalian gantenggnya risau. Rasanya saya ingin membuat beliau tidak cemas. Bukanlah sakit, malu, atau jijik, saya berbahagia tiap-tiap kali tubuh Juragan bergabung dengan tubuh saya.


Nyaris 1 tahun setelah saya dan Simbok tinggalkan rumah buat menjadi penari jalanan di Jakarta, ada lagi insiden yang ngubah hidup saya. Saya telah 6 bulan hamil, tetapi tetap keliling menari… Saya sudah semestinya stop. Namun saya mbandel. Saya semaput di jalan. Pastilah ada yang lihat dan menolong saya, masalahnya saya siuman di rumah sakit. Larut malam. Dan dari sisi tempat tidur rumah sakit, duduk sendirian sekalian pegangi tangan saya, ada Juragan.


"Kamu udah sadar Denok? Syukuuur…" kata Juragan pas lihat saya siuman.


Juragan menangis. Saya tidak dapat apapun karena masih lemas. Seterusnya Juragan kasih tahu saya, beliau serta anak buahnya yang membawa saya ke rumah sakit. Serta kalau saya keguguran.


"Duh, untung kamu masih selamat, Denok… Namun anakmu…" Juragan katakan itu semuanya sekalian nangis.


"Denok, maaf… maafkan saya. Jika bukan dikarenakan yang pertama kalinya itu, kamu tidak mesti hingga sampai seperti ini… Saya salah, Denok, saya yang ndorong kamu hingga sampai jadi begini… Salahku besar sekali sama kamu, Denok…"




TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama