CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI, Hasrat-Bispak24 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri sudah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Peristiwa baru saja udah membinasakan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis kejadian Ryoko usai, Sani memang kembali pada sana. Namun ia cuman mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya serta tanggapan dingin dari penjaga di muka.


"Sebab telah dikeluarkan, Anda sudah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini banyak barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak berada pada tempat, tengah ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Bila tidak ada kebutuhan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tak dapat menanyakan seterusnya lantaran sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah instansi serta keluarga, Bambang Harjadi lantas udah matikannya. Tak ada manusia yang pengen membantu JuaSani. Dengan cara goyah serta jiwa terbuncang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak tampak di tengahnya siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apa perbedaan dengan diri kamu? Walaupun penjahat, malahan Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastinya arah, dan hujan masih tetap turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia serius kehilangan pegangan. Beberapa kali ia terjatuh, serta terciprat di saat kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seseorang pengendara motor ada pada sampingnya, serta berucap padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI


Sesaat Sani tercenung. Lantas ia menetapkan untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek lantas melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang ke arah senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Afair penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang mengikutsertakan pelaku polwan membuka lagi sesi baru di saat beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang diperkira diperankan JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian mengatakan video itu tidak ada hubungan dengan masalah ini serta bukan menyertakan JP. JP sendiri didapati sudah distop secara tidak hormat sebab bisa dibuktikan melaksanakan pelanggaran code etik…" Tayangan informasi malam terus menyajikan perihal-perihal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani menyambat panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah lelaki.


Semua sedang ada di satu warung kecil di teritori lusuh, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur karena ia sendiri telah tak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh saya ada videonya yang berada di tivi itu loh!" dahsyat seorang laki laki di dekat Sani. "Saya diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengin menonton gak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah gairah Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberi komentar kotor lihat selingan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung hingga malam serta mengguyuri warung itu.


"Eh Non, pengen turut tonton film heboh tidak?" Sang tukang ojek baru saja memboncengkan Sani mengusung kepala Sani maka Sani dapat memandang video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Seorang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menantang saat dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan beberapa photo Sani saat tengah menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil pada waktu penangkapan di dermaga, serta sejumlah foto datang dari penyidikan Savitri. Misal Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia patut sangsi dengan bocornya semua bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman mencapai paras Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya jadi tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak mengerti, tidak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka serta bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Saya pengen tutup!" kata satu orang, kayaknya pemilik warung. "Marilah bayar, tidak boleh di ngutang! Lu di membuka botol saja sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu ngomong, "Sori Bang, aku kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Namun jika gua bayar gunakan ia saja bagaimana?"


"Iktikad lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman lagi menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian mencermati tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi gua terlebih dulu yang pakai ia. Gua kagak pengen sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang di situ menghalau seluruh yang berada pada atas meja, lalu mengusung badan Sani serta meletakkannya celentang di atas meja, dipersiapkan menjadi tempat pemuasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Biasanya minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… gak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat berbicara putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga sampai tidak pakai busana ini. Mari, bangun, pakai busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu pakai kembali busananya yang berantakan. Ia juga sadar di vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terpikir momen-kejadian mirip di saat masih menyusup, ia tertidur setelah layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani sekarang dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang tetap masih sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, dan kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ke arah belakang warung, di situ ada WC jongkok simpel yang saru dengan ember dan gayung. Membatasi jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu balik ke tengah warung.


"Tukasnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia omong membawa kamu kesini ucapnya kamu pengin cari kerja."


Sani rada kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita menerangkan, sekalian menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantaranya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Betul pengin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja ingin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak dan menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerepotan berdiri dan selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang serangnya memaki.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main gak bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.


"Bising sangat sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Seseorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan baju kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak sukses mendapatkan kesuksesan meski sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara baik, menyilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka bermacam macam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau jenis-jenis wangi-wangian murahan berbenturan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada serta paha, tapi kesan-kesan murahan tak dapat lenyap. Namun sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, rupanya ada pula yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada di dalam tengah. Wanita itu memakai blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, hingga sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran kelihatan. Walaupun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, parasnya masih lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak pilih Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia serius berasa tidak punyai harga diri kembali selepas dibuat malu di mata masyarakat, diberhentikan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh beberapa kelompok begundal kelas teri waktu mabok. Karenanya ia juga tidak memikir beberapa macam di saat Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak terasa dianya wanita baik. Apalah kembali ia kecuali sama yang ditudingkan penjuru dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah daerah yang layak untuknya, di mana semuanya orang didalamnya gak punyai harga diri. Di mana semuanya wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum serta merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, selepas sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh dan harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu banyak pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, hakekatnya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, tapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak susah-susah membawa bercakap atau berteman sang bapak, dia terus melepaskan kemeja lelaki hidung belang itu, selanjutnya menelanjangi diri. Untuk memancing gairah, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta pada akhirnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah saat bekerja buat Ryoko gak lenyap. Setelah membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengelitik pelir, serta terus turun hingga sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh mujur memperoleh service papan atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia sudah tak pikir memanfaatkan kondom—dia tidak perduli kembali dengan dianya sendiri, gak perduli dampak hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu ke Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar perkiraan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani melecutnya hingga sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya masih tegang. Mereka lalu ganti status jadi misionaris, dan sang bapak melecutnya cukuplah lama, barangkali 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok nggak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani jengkel. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, tetapi ia gak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering sebab kelamaan difungsikan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pula, meskipun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan serta mengeloyor pergi. Sani tergelimpang mengangkang, ngilu. Tapi kerjaannya belum tuntas. Kecantikan alami Sani sudah bikin banyak lelaki hidung belang menyemut mau nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun dan kenakan handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat pertarungannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan sekehendak hati, Salah seseorang pada mereka yang nampaknya pimpinan segerombongan itu lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat buat menentang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen setia awalnya, dan dia betul-betul tidak ingin kembali menentang. Dia melepaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BERISI


Lututnya lumayan sakit karena terbentur semen kasar, dan perih saat dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor serta berbau punya dia ke mulut cantik si gadis yang saat ini terselak, dan usaha baiknya buat memberikan kepuasan lelaki yang sudah bayar badannya untuk memberinya layanan terpilih. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lalu memulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu jika banyak preman itu betul-betul gak bayar satu rupiah lantas untuk nikmati badan cantiknya! Andaikata Sani tahu jika Mami Nuri saat ini tengah mengurut dada karena mesti melepaskan unggulannya jadikan penghasilan uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih banyak preman.  Dan Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terbendung wanita itu sejalan badannya yang diberlakukan ibarat binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat waktu dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani celentang semaput gak mempunyai daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani jalani karier sebagai pelacur kelas teri. kecantikannya gak sirna, juga kenggunannya kian terpancar walaupun dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor buat menimbulkan perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, bahkan juga hampir tidak bermake-up malahan membutanya jadi amat anggun, serta menimbulkan banyak lelaki yang mengidamkan servis dari dianya. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilakukan membuat konsumennya demikian menggemari dianya sendiri. Dan demikian keseluruhan layanan yang dikasihkan Sani sampai beberapa konsumennya tidak mengerti kalaupun si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti pada biasanya banyak pelacur yang sering layani lelaki, Sani mulai berasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beradegan buat bikin banyak tamunya terasa seperti laki laki istimewa.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Meskipun faktanya kalau tidak dikarenakan obat kuat, karenanya dalam perhitungan 3 sampai 5 menit karenanya banyak lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta sepanjang 5 bulan itu, ketenaran yang didapat Sani mulai bikin orang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Lantaran saat sebelum Sani tiba dirinya-lah diva di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat tetapi dengan suara tegas.


"Saya gak suka dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung ibarat anak kecil yang mau menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meski sesungguhnya dia bisa mengira wanita yang mana disebutkan Mira, lantaran dia sendiri udah sekian kali merasakan kehangatan serta servis keseluruhan si gadis yang diberi dengan cara gratis menjadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termaksud sewaktu tanpa jijik serta risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama