CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BODY MONTOK

CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BODY MONTOK


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BODY MONTOK, Hasrat-Bispak24 Namaku Ari (nama fiktif), saya yaitu seorang mahasiswa di salah satunya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tersohor selaku seorang nerd yang tidak pedulikan wanita alias tidak pernah pengen menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, akan tetapi hasrat seksku yang tidak tersalurkan ini makin menggelora tiap saya menyaksikan mahasiswi sekelasku yang punya badan-tubuh menarik, selanjutnya tiap hal semacam itu terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sembari memikirkan dapat ngentot sama mereka. Saya miliki kontol yang kemungkinan cukup menyenangkan buatku yakni sejauh 17 cm, gendut serta berurat.


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah orang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia yaitu bu rida, akhwat hijab lebar, belum menikah lantaran belumlah ada yang sesuai tukasnya, Awalan dia mengajarkan di kelasku, dia tidak menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi hijab serta gamis panjangnya, tapi kian ke sini saya punyai fantasi khusus adalah dapat rasakann badannya.


Saya berpikiran bagaimana metodenya ya agar bisa rasakann badan beliau ini, saya mendapat buah pikiran untuk memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, meski tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi sekurang-kurangnya bisa menyaksikan parasnya yang selalu tidak ingin jika dipotret, siang hari ini saya lalu memperlancar ide itu, besok harinya saya ambil rekaman itu serta saya menyaksikan dosen yang kumaksud tengah masturbasi gunakan suatu dildo dengan memakai pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari berniat buat menggrebek beliau, waktu ruangan dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tiada nada,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mulai merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" ujarnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya kelihatan jika dia tengah horny berat, ke-2  tangannya selalu di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak cemas, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin sejumlah buku di tempat ini" tuturnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Katanya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau dilihat pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh geram-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini mempunyai gairah besar pula ya" jawabku enjoy, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat setubuhi ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu memohon tidak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar tetapi ibu mesti taatin saya" ucapku sembari buka celana panjang serta cdku, terpajang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "udah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku lantaran benar-benar halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak perlahan, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "udah tak boleh nangis sini simak saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya buat menengok menyaksikan kontolku, tampak matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia terus tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya hingga dia kesukaran bernafas dan buka mulutnya, dengan gesit ku tambahkan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar. WAJIB 4D


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "kalaupun saya tidak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, lihat saya memarahi,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang tergolek di meja beliau dan merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta akan geram lantaran dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhambat, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup sesion sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang tampak kaki serta paha mulusnya


dia tidak memakai legging semestinya akhwat lain, dia cuma memakai cd memiliki motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" ujarnya, kutarik cdnya dan kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek masih yang semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, sesudah kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, seusai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia nampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia masih tetap menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya bisa merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu memohon..sshh" katanya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya berniat untuk menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sejenak kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu setubuhin ibu!" Gertaknya, lihat dia mendampratku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BODY MONTOK


saya melecut memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, memandangnya bertambah mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..gak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan pekikan perihnya berganti jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu ingin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya kian melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya tentang palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku biarkan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang sejak dari barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,tampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, hijab lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab sebab keringat kami, kedengar nada telephone yang kutebak itu merupakan telpon seluler punyanya, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya. WAJIB 4D


saya terasa jika saya mempunyai sebuah gagasan hilang ingatan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, tampak dia jalan membungkuk berpijak di lututnya, saya terus melecut memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian memajukan pahaku supaya saya menyudahi pacuanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya serta berbicara "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari selalu memaksain jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung meraih smartphonenya dengan status menungging bertopang pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera barusan ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia segera mengangkut telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku tuju beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara lembut untuk memberinya keasyikan buatnya, "pengen jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker ponselnya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng tak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" tutur bu rida dengan mendesah karena saya gak hentikan lecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" sebut adiknya di telpon, "hhmm iya dek" katanya. Ketahui telpon itu udah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Tuturnya was-was, sebab kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, gak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruhnya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah kendati pun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi buat berikan orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bisa lebih banyak dibanding yang pertama, hingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat pacuanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


selesai senang saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat hasrat barusan, cadar panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas memanfaatkan busanaku, ambil bra beliau, "saya mohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapapun juga jika tak mau rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sekalian kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari merupakan 4 hari selesai insiden pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yaitu salah orang dosen anyar di perguruan tinggi yang berada di kota ini, saya biasa diundang "mbak-mbak akhwat" karena saya terus memakai cadar panjang dibarengi gamis dan rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuman seukur 34B.


Ini hari yaitu beberapa waktu sesudah saya merasakan petaka pemerkosaan yang telah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya harus pulang cukup malam lebih kurang jam 9 malam sebab banyak pekerjaan yang penting kuselesaikan ini hari. Lantaran telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen telah tak bekerja kembali, jadi saya menentukan untuk pulang memanfaatkan bis transkota, kumenunggu seputar 10 menit di halte depan universitas dan pada akhirnya ada suatu bis transkota yang bisa kutumpangi, kutidak memerhatikan jika bis itu dipenuhi akan lelaki, serta cuma sedikit ada wanita, tetapi sebab saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri buat memakai bus itu, saya tidak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, saat ku asyik bergelut dengan handphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama