CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART8

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART8, Hasrat-Bispak24 Tau-tau saya jadi ingin ketahui apa yang terjadi padaku barusan pada saat saya semaput. Jadi saya ambil telpon selulerku, serta mengabari telephone rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku sewaktu saya dengar suara Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijakin pun bisa", kataku lambat.

"Iya non…", Sulikah menyetujui, dan kudengar nada gagang telephone yang dimasukkan.

Sejenak saya menanti, dan sesudah saya dengar suara Wawan, saya lekas bertanya iktikadku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya tidak sadarkan diri?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam menanti Wawan menerangkan kelakuannya.

"Barusan non tau-tau tidak sadarkan diri. Saya dan seluruhnya sampai terkejut non, selalu kami seluruhnya coba bangunin non Eliza, tetapi hingga sampai kurang lebih sepuluh menit juga non selalu gak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku mau ketahui.

"Ya, jujur saja awalannya saya serta yang lainnya menduga non pura pura. Saya coba mengelitiki pinggang non, namun non diam saja. Selalu saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih gak sadar, jadi Suwito serta Bijakin  saya suruh tolong bangunin non. Terus mereka ngeremasin susu non Eliza. Sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, tetapi buang waktu saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Sudah mengetahui saya semaput, malahan diedel edel seperi itu. Lagi setelahnya bagaimana ceritanya sampai Cie Natalia ada?", dengan sedikit jengkel saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, akan tetapi saat ini saya malahan terangsang memikirkan tindakan mereka bertiga itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART8

"Yah non… barusan saja saya cemas review non gak sadar. Kalaupun tahu non tidak apa apa dan selanjutnya akan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga sampai senang. Belum pula Suwito serta Bijakin yang ngomel tidak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang sekarang justru dapat bisanya selalu cerita sekalian mengeluh.

Tetapi hatiku kian tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengayalkan mereka bertiga yang jadi repot menjarah badanku tanpa ada peduli jika nona majikan mereka ini lagi jatuh tidak sadarkan diri.

Pikiranku sedikit melayang-layang, serta saya bakal meraba atau membelai wilayah selangkanganku sendiri di saat klakson mobil berada di belakang menyadarkanku serta membuatku terperanjat 1/2 mati. Karena itu saya meluncurkan mobilku serta meminggir sebentar, sebab saya cemas pikiranku kembali rusuh sewaktu dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja nyatanya barusan saya tengah stop di lampu merah waktu saya terbujuk kalimat Wawan barusan. Dan yang lebih utama, untung saja barusan itu saya tidak hingga sampai terburu bermasturbasi di muka umum.

Saya tidak berani mengandaikan peluang tersedianya orang yang melihatku pas saya melakukan hal segila itu, yang  memberinya peluang ke orang itu untuk menambahkan kemalangan dalam hidupku. Sudah banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Telah udah! Tak boleh melebar selalu! Diberikan pertanyaan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit memarahi untuk menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya memohon Wawan menyambung ceritanya selesai kupastikan status mobilku aman di tepi jalan ini.

"Nach kami jadi tambah kebingungan, pengin membawa non ke dokter, kami takut ditanyakan tanyain, lagian kami kan tidak miliki uang non. Lagi ketepatan non Natalia telpon, nanyain non. Kami katakan saja non Eliza kembali sakit, dan saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Selalu non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Sehingga kami membawa non ke kamar non, dan sesudah Sulikah memanfaatkankan busana tidur non, kami baringkan non di tempat tidur, lalu menunggu non Natalia hadir. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kata-kata mereka. Untung saja mereka pakaikan busana tidurku barusan, jadi saya tidak hingga sampai dijumpai pada situasi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Serta sebab saya telah mengetahui perihal semuanya yang mau kuketahui, karena itu saya memutuskan buat tutup telpon.

"Ya telah kalaupun begitu. Ini hari saya gak pulang, jadi tidak butuh dinantiin. Sudah dahulu Wan…", kataku dan saya bakal menekan tombol end call waktu kudengar suara Wawan panggil manggilku.

"Apalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya mendamprat serta tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali meluncurkan mobilku dengan lumayan kuat buat susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami sampai dalam rumah Cie Natalia kurang lebih jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacauk menyetujui. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya seluruhnya barangku udah ada dalam kamar Cie Natalia. Tentu sandal serta sepatuku tidak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja mengatur barang barangnya. Kebenaran Cie Cie pengen pergi menonton sama kawan-kawan, kamu pengen tidak turut Cie Cie pergi menonton?", bertanya Cie Natalia saat saya mulai mengatur barang bawaanku.

Saya sedikit ragu-ragu. Saya tengah tunggu telpon Andy. Kalaupun saya turut Cie Natalia, saya gak bisa bercakap dengan lepas pada Andy. Namun saya tidak dapat mendapatkan argumen yang baik, karena itu saya menetapkan untuk berkata jujur pada Cie Natalia.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza gak dapat turut. Eliza kembali nungguin kawan Eliza yang janji pengin telpon selekasnya", dengan malu saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Zaman sama rekan? Hayo… kawan apa rekan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuman dapat menunduk sekalian tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie tahu kok. Ya sudah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia mohon pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya menggangguk suka.

Singkat kata, selanjutnya Cie Natalia pergi bersama rekan temannya, sedang saya santai di kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya gak kesepian, lantaran Andy menghubungiku saat jam delapan malam. Dan bercakap dengan Andy sungguh-sungguh membahagiakan. Saya tidak mengira Andy yang pendiam itu rupanya cerdas melucu serta kerap membuatku ketawa.

Kami mengulas beberapa hal, serta sama sama ceritakan terpenting perihal sejumlah momen di kelas kami masing-masing. Gak berasa kami mengobrol hingga sampai jam sebelas malam. Sesungguhnya kami saling belum mengantuk, atau sekurang-kurangnya saya belum terasa mengantuk.

Namun saya gak nikmat karena Andy telah menghubungiku kelamaan, kasihan  jika pulsanya habis bertambah banyak. Toh saya kan masih dapat berjumpa dengan Andy tiap hari di sekolah? Juga, esok saya dapat berjumpa dengan Andy di gereja jika saya ada untuk kebaktian yang mulai pada jam 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas pula, namun saya mau tak mau menjelaskan ini.

"Oh iya… telah malam… namun esok saya bisa telpon kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharapkan, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu-malu, dan hatiku suka sekali.

Kami berdua sama-sama sempat tercenung sekejap.

"Eliza, thanks ya sudah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Tidak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas sewaktu saya menyampaikan ucapan kata senang barusan.

"Mm… kalaupun getho telah dahulu dech Eliza… hingga esok ya… bye bye…", Andy mohon pamit padaku.

"Iya… sampai esok Andy… bye", kataku tutup perbincangan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sembari tersenyum senyuman saya membenahi barang bawaanku. Saya suka sekali. Saya mengharap Andy nyata-nyata benar menggemariku. Saya mengharap tidak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah bila saya mengharap Andy betul-betul jadi doiku?

Sehabis seluruhnya usai, saya berpindah pakaian tidur. Busana kotorku udah kutaruh di kantung plastik yang benar-benar kusiapkan. Saat ini saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat terbayang di pikiranku, apa ya yang telah dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama-sama bercinta? Saya terkenang akan nasib jelek yang menempa diriku waktu saya mesti pasrah digagahi oleh 5 orang pekerja dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly serta Cie Stefanny mesti layani semua?

Tiba-tiba saya sadar dapat gempuran hasrat yang menyerang badanku saat lagi saya mengayalkan semuanya, karena itu saya usaha mengubah pikiranku dari 3 doiku itu secara menyaksikan TV. Tetapi selesai rada lama saya melihat TV di kamar Cie Natalia ini, tau-tau saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART8

Kupikir Cie Natalia tidak akan berkeberatan bila saya tidur lebih dulu. Dan saya telah malas untuk ingat ingat perihal momen apa yang sudah menghantamku sepanjang hari ini. Karena itu saya mematikan TV itu serta saya tiduran disebelah kiri dipan Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang banyak pekerjaan sex ini.

Sempat tebersit dalam pikiranku, barusan saya belum mengontak papah mamaku.

Namun, ah… mereka pasti belum pulang ini hari, jadi kupikir tidak apa apa kalaupun esok saja saya baru memberitahu mereka. Toh saya bermalam dalam rumah kerabat sendiri. Apalagi saya sudah mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali untuk kubuka.

‘klik…', buram samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka satu orang.

Jelas itu Cie Natalia yang baru pulang. Tetapi saya telah terlampau malas untuk kembali bangun cuman buat menegur Cie Natalia. Saya terus pejamkan mataku, serta tidak lama setalah itu saya udah tertidur nyenyak.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama