CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART6, Hasrat-Bispak24 "Aaah…", saya menjerit takut di saat tiba-tiba badanku terangkut, rupanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, serta ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya makin tidak memiliki daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Berbudiin yang berdiri di samping kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di samping kananku, serta ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan serta kirinya, saya sudah tidak dapat ke mana saja kembali.

Kengerian sedikit menyerangku waktu saya mengerti badanku melayang-layang lumayan tinggi dari lantai, manalagi dalam status sesuai ini mereka bawa badanku keluar kamarku, terus keluar hingga ke arah tempat jemuran pakaian.

Tetapi yang sangat membuatku cemas ialah kepala Wawan yang berada pada ke-2  pahaku yang terbuka, serta yang tentu muka Wawan menghadap langsung pada bibir vaginaku, begitu dekat. Sebuah jilatan yang telah dilakukan Wawan mengawali pembantaian kepada diriku, dan saya menggeliang kurang kuat karena tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, namun saya mesti melenguh waktu Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpampang di hadapannya, dan badanku melafalkanng top tanpa dapat kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan kepuasan yang kualami, pak Bijakin serta Suwito meningkatkan pasienanku. Mereka mengungkap bra yang membuntel payudaraku, lalu nyaris bertepatan mereka menyesap ke-2  puting payudaraku yang berada pada hadapan mereka. Saya mulai tidak sanggup terima seluruhnya rangsangan ini, badanku menggeliang dan mengartikulasikanng tanpa dapat kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mengerang serta meminta.

Tidak ada jawaban pada mereka atau tanda-tanda mereka pengin dengarkan permintaanku. Mereka bertiga selalu merayu ke-2  puting payudaraku,  bibir dan lubang vaginaku. Saya mulai menderita dalam kepuasan ini, hasratku udah naik gak karuan, dan rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta dan merengek-rengek antara lenguhan dan rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART6

Namun benar-benar salahku pun sich, nampaknya sakit hati tiga pejantan ini terlampau besar sehabis saya berkali kali memikat serta memancing gairah mereka sepanjang hari ini. Mereka sekalipun tidak mengindahkan permintaanku serta dengan kejam mereka terus menyiksaku.

Saya telah tidak kuat kembali. Pinggangku meliuk dan meliuk, kepalaku hingga sampai terdongak karena enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Karena status badanku yang sesuai ini, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, dan rambutku yang terurai ini tersentak sentak ikuti pergerakan badanku.

Tiba-tiba mereka bertiga bersama-sama menyudahi perbuatan mereka, akan tetapi mereka melepaskan badanku terus melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mengesah perlahan-lahan, dalam hati saya terasa sedih lantaran nikmat yang menimpaku ini jadi redup waktu mereka stop demikian saja sesuai ini.

Tetapi saya cuma diam, saya gak pengen berujar apa apa, minta atau melakukan perbuatan apa saja, kendati diam diam saya nikmati tersisa sisa luapan nafsu yang menerpa badanku.

"Non Eliza ingin turun?", bertanya Wawan sembari meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek serta saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku buat menjauhkan bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek di Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, dan ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku benar-benar tidak berfaedah. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku masih tetap berada di hadapan paras Wawan yang sampai hati melanjutkan tingkahnya itu.

"Lagi apa tanggung-jawab non barusan udah membikin kita kita tegangan tinggi waktu saksikan non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang lantas menyesap puting payudaraku yang berada di hadapannya sampai saya mengulet dan melafalkanng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok justru saya yang diperintah tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang geram??", dari meminta saat ini saya jadi berkeberatan dengan dongkol sekalian membatasi nafsuku saat lagi Wawan serta Suwito repot menyerbu wilayah wilayah peka pada badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan dan Suwito menyudahi gempuran mereka, dan mereka sama sama berpandangan sementara.

Saya sendiri memandang dongkol dari mereka, akan tetapi saya tidak dapat melakukan hal apa saja saat badanku masih melayang-layang sesuai ini dengan ke-2  tangan serta kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tak ingin tahu, utamanya non Eliza mesti tanggung-jawab. Lagian non Eliza udah buat kita kita ngaceng berkali kali tiada hasil sejak mulai pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kesenangan karena siksaan Wawan ini serta pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya ingin meronta, saya mau meminta biar mereka melepaskanku ini hari saja, sebab saya gak mau pada kondisi lemas waktu terima telephone Andy malam nanti. Saya mau nikmati saat saat mengobrol dengan Andy tiada siksaan rasa pegal atau mengantuk karena kepayahan.

Namun tidak beberapa lama kemudian saya sudah tidak sanggup kembali berpikir tenang. Saya mendesah rintih kenikmatan di saat ke-2  pergelangan tanganku dicengkam oleh pak Bijakin serta Suwito, dan tangan mereka yang satunya mereka pakai buat meraba serta membelai perutku, dan mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Seluruhnya masih ditambah lagi tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Baru ini kali mereka bertiga menyiksaku dengan sekasar ini. Seluruh kesan keasyikan yang kurasakan ini sangat top dan mengacau pikiranku.

Selanjutnya saya menunjuk nikmati saat saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, serta saya cuman dapat mengharap malam nanti saya masih lumayan kuat untuk terima telpon Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku melafalkanng berulang-ulang, pinggangku meliuk dan meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tanpa dapat kutahan kembali, saya mesti berserah alami orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi serta menggelinjang dahsyat melepas pergolakan liar ini, dan sekali ini tidak ada satu juga pada mereka yang ingin mengampuniku walau saya meminta seperti apa saja.

Sampai sekali ini mereka semakin memperhebat siksaan mereka padaku. Saya merasai lidah Wawan menyerang masuk isikan lubang vaginaku, serta itu ditambah lagi bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", sebuah cucupan yang benar-benar kuat oleh Wawan di bibir vaginaku membuatku menjerit kesenangan.

Rasanya tiap lanjutan tulang di semuanya badanku lepas waktu saya harus melafalkanng bagus gara-gara tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, mengakibatkan lututku telah tak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Berbudiin dan Suwito tidak lepas meskipun saya menggeliat seperti apa saja. Mereka mengamankan ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing dan tangan mereka yang satunya seperti tidak pernah jenuh permainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terbendung sesuai ini, saya berasa gak memiliki daya bahkan juga sekedar untuk lepaskan luapan orgasmeku. Tetapi diam diam saya jadi sangat suka ditangani sebagai berikut oleh mereka, serta saya begitu nikmati ketidak punya dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta dan merengek-rengek dari mereka dengan napas yang terengah-engah.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi sewaktu jawaban yang kuterima yaitu pagutan Wawan pada bibir vaginaku.

Tetapi cuman sesaat saja, Wawan telah menyudahi pagutannya. Dan dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku bergantung lemas dengan ke-2  tanganku yang selalu melingkar di leher pak Bijaksanain serta Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang masih terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART6

Saya lihat Wawan ke arah pintu yang membataskan sisi luar serta dalam di lantai dua rumahku ini, serta dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu menempatkan kunci itu pada bagian luarnya.

Selanjutnya Wawan tutup dan mengancing pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sembari melihatku dengan senyuman penuh sindiran, seakan ingin menyampaikan kalaupun sekali ini saya tidak mungkin dapat lolos.

Tau-tau saya terkaget lantaran saya sadari sebuah hal. Bukan bab saya telah tidak kemungkinan dapat larikan diri, karena saya udah mengetahui jikapun saya usaha lari ke bawah, selanjutnya di bawah kelak saya harus terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah dan akan lekas ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud ialah, kenapa mereka pilih tempat jemuran pakaian ini untuk tempat membabat diriku? Di daerah yang amat terbuka ini, bagaimana bila kelak rintihan serta lenguhanku sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana jika kami hingga sampai dilihat oleh tetangga di muka rumahku yang tanpa berniat memandang menuju rumahku?

"Wan… tidak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Agar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mengolok.

"Nggak… bukan begitu Wan… saya takut bila di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji gak akan lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya jika begitu non tak boleh bernada, enteng kan?", jawab Wawan semaunya, serta dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sembari menempatkan muka cemberut, namun tidak lama setalah itu badanku melafalkanng waktu ke-2  payudaraku telah kembali diremas remas oleh pak Bijakin dan Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mendesah dan menggeliang, di antara kenikmatan dan kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan selalu merapat, dan saat ini penglihatanku berubah menuju di penis Wawan itu udah tegak mengacungkan itu, yang telah siap buat mengeduk serta menggagahi lubang vaginaku.

Saat Wawan telah membungkuk di hadapanku dan ke-2  pahaku yang kurapatkan semenjak barusan ini diperenggang olehnya, saya menggigit bibir serta pejamkan mataku, siap-siap mengikhlaskan lubang vaginaku ini terima tusukan beringas dari penis superior Wawan itu.

"Mmm…", saya mengesah perlahan saat kurasakan bibirku ini di cium halus, dan saya masih pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Bikin jantungku berdetak cepat.

"Mmmhh…", saya kembali mendesah di saat kurasakan sebuah jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Ditambah lagi remasan remasan halus pada ke-2  payudaraku oleh pak Bijaksanain dan Suwito,  kecupan mesra Wawan yang sekarang udah berganti jadi pagutan penuh gairah pada bibirku, seluruhnya membuatku mulai teraniaya dalam birahi.

Ke-2  lututku ibaratnya lemas. Kalaupun saat ini ke-2  tanganku tidak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sisi kanan dan kiriku ini, ke-2  kakiku ini pastilah gak bisa menumpang badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba menghentikan derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang mengundang rasa nyeri di lubang vaginaku.

Sedangkan saya lagi mendesah terhambat saat bibirku lagi dipagut Wawan sebagai berikut, serta napasku mulai habis. Saya lebih teraniaya dalam keasyikan ini. Saya gak dapat meronta, badanku rasanya sangat lemas, tenagaku musnah tidak tahu ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharapkan dia pahami kodeku kalaupun saya telah memulai menanggung derita karena kekurangan napas. Akan tetapi Wawan jadi menambahkan siksaan ini. Saya rasakan lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, dan reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama-sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART6

Selanjutnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, menghirup dan menyesap air ludah dalam mulutku ini. Saya tidak dapat bernafas kembali lantaran pergolakan birahi yang menimpa diriku ini semacam menyumpal dadaku.

"Oooh…", saya meratap lega saat selanjutnya Wawan melepas pagutannya selesai suka menyesap seluruh air ludah dalam mulutku ini.

Napasku terengah-engah gak karuan sesudah barusan saya lumayan lama kekurangan napas. Saya usaha atur napasku ini, tapi cubitan nakal Suwito di puting kanan payudaraku ini membikin napasku kembali mengincar.

Dan waktu pak Bijakin meremas kuat payudara kiriku, dan menyesap puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kenikmatan nikmati semua cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali mengeluhkan sewaktu Wawan dengan sesenang hati mengambil jemari tangannya yang mulai sejak barusan direndam celup ke lubang vaginaku.

‘Waan… memasukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya gak mau jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya mau meminta pada Wawan supaya dia ingin masukkan jemari tangannya kembali, atau justru masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Namun saya masih lumayan sadar untuk melindungi harga diriku jadi nona majikan mereka. Jadi saya terpaksa sekali diam dan pejamkan mataku, sekalian mengharapkan mudah-mudahan Wawan lekas menarik lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh lambat sewaktu rasakan suatu yang tebal, hangat serta basah mendesak bibir vaginaku.

Saya membuka kembali mataku. Rupanya saat ini Wawan tengah berjongkok di depanku dan menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih pengin permainkanku, menganiaya diriku yang telah terbenam dalam pergolakan birahiku ini.

Selanjutnya Wawan merengkuh ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mengesah kenikmatan, badanku kembali menggeliat, kurasakan cairan cintaku kembali meluluh.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dan kesan yang fantastis menimpa diriku sewaktu tiba-tiba Suwito menyergap dan memagut bibirku, sedang pak Berbudiin yang masih juga menyusu pada puting kiri payudaraku, sekarang pula meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja karena dibiarkan oleh Suwito yang sekarang repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mengesah nikmat karena cumbuan bertubi tubi yang tengah dilakukan tiga pejantanku ini, serta saya cuman dapat mengguman tidak terang sebab bibirku yang dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan semuanya belumlah cukup, sekarang Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu menarik lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah, bikin mataku terbeliak, badanku melafalkanng serta mengartikulasikanng.

Saya sudah tentu menjerit kenikmatan jika bibirku sedang tidak dilumat oleh Suwito sesuai ini.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mendesah panjang dan badanku tersentak berulangkali menyertai orgasme luar biasa yang menyerang badanku.

Otot perutku mengartikulasikanng sampai ibaratnya akan kram, datangkan rasa nikmat antara merasa sakit yang menganiaya diriku. Semuanya itu masih ditambah lagi rasa nyeri yang tambah jadi pada lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk tetap orgasme.

Saya merasai cairan cintaku membanjir banyak sekali. Namun dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat dan pagutan itu gak lepas meski saya menggeliat seperti apa saja. Dan semuanya cairan cintaku yang tetap meluluh itu dicucup dan diseruput Wawan hingga habis.

"Mmmhk…", saya mendesah kurang kuat, pasrah.

Tidaklah ada yang dapat kulakukan selainnya menggelepar, meronta, mendesah terhambat. Tetapi gelombang orgasme yang menderaku ini betul-betul tak menyurut, karena Wawan lagi mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, dan Suwito tidak melepas bibirku dari pagutannya, sementara pak Berbudiin terus semangat memagut puting kanan payudaraku.

Mereka lagi menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART6

Sehabis sejenak disiksa semacam ini oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya telah lemas dan cuma dapat pasrah terima seluruhnya. Tenagaku seperti raib bersama cairan cintaku yang selalu membanjir keluar lubang vaginaku. Serta rasa gak memiliki daya ini mengantarku orgasme kembali buat ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas di saat Suwito melepas pagutannya, dan saya harus melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, menambahkan semua kesan nikmat yang telah mulai dari barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mengerang dan menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang sudah dilakukan Suwito saat ini demikian mesra, membuatku kian kebingungan dan gak tahu harus melakukan perbuatan apa. Jantungku berdegap kuat, dan orgasmeku benar-benar tidak berkurang.

"Telah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, tapi saya kembali mengesah saat tau-tau kurasakan suatu hal yang hangat di leherku.

Saya tidak lagi rasakan kuluman di puting kanan payudaraku, mempunyai arti sudah dipastikan pak Bijaksanain yang menggeser gempurannya pada leherku ini.

"Pak Bijakin juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka hentikan pembantaian pada diriku ini.

Namun mereka mana pengen mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya terus menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang tersengal.

Namun lidah yang nakal itu terus main di lubang vaginaku, menyerang dan mengeduk tiada ampun. Daun telinga kiriku lagi dilumat secara halus, lalu jilatan dan ciuman di leherku ini…  semuanya rabaan tangan tangan mereka yang penuh hasrat di sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak dapat terima siksaan orgasme buat orgasme yang selalu menderaku semenjak badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama