CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART3

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART3

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART3, Hasrat-Bispak24 "Udah, kembali ke kantin dahulu Fi", kata sang cebol sekalian mengelap penisnya yang benar belepotan sperma bersatu cairan cinta Cie Fifi itu dengan memakai celana dalam Cie Fifi.

Cie Fifi gak bereaksi, dia cuma diam serta pejamkan matanya. Sang cebol memakai celana dalam dan celana panjangnya, lalu dia keluar gudang ini.

Tak lama setelahnya, Cie Fifi  bangun berdiri, lalu dia keluarkan kantung plastik kecil dari kantong rok pakaiannya. Cie Fifi mengambil celana dalamnya yang basah belepotan sperma sang cebol barusan, lalu masukkan celana dalam itu ke kantung plastik kecil itu.

Kelihatannya Cie Fifi benar-benar mempersiapkan kantung plastik itu untuk menaruh celana dalamnya yang ia mengerti bakal dikotori sang cebol seperti saat sebelum awal kalinya.

"Dasar. Telah orangya cebol, tidak sadar kali jika burungnya itucebol pula", gerutu Cie Fifi yang lalu tinggalkan gudang ini.

Kalimat Cie Fifi barusan membuatku termenung. Cuman pendek, persoalan yang diomelkan Cie Fifi. Apa penis itu lumayan keras?

Ya ampun… kenapa pula saya mesti ingin tahu dengan penis sang cebol???

"Emmkh…", saya mengesah ketahan di saat tiba-tiba kurasakan kepalaku diambil di depan sampai penis Dedi bersarang dalam lubang kerongkonganku.

"Elok, marilah tuturnya pengin nyepong. Kapan keluarnya kalaupun dari barusan sekedar kamu emut saja?", bertanya Dedi yang saat ini dengan kejam terus tekan nekan kepalaku sampai mukaku tenggelam di muka selangkangannya, serta penis Dedi itu kian menganiaya lubang kerongkonganku.

"Mmmhh…", saya cepat cepat mengulum dan permainkan lidahku pada penis Dedi, agar dia tak melanjutkan siksaannya padaku.

"Nah… begitu cantik… mari terusin… sssh… ooh…", kata Dedi yang saat ini mendesah dan mengaduh kenikmatan nikmati service oralku.

Ke-2  tangan Dedi membelai rambutku secara halus pada saat saya terus usaha membikin penis Dedi berejakulasi. Kadangkala saya memandang nakal pada Dedi, supaya dia tambah terangsang sampai pekerjaanku akan tuntas lebih semakin cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART3

"Mmmhh…?", saya gak dapat bercakap, cuman dapat mengguman tidak terang saat kurasakan sepasang tangan meremas ke-2  bongkahan bokongku.

Ke-2  tangan Dedi masih membelai rambutku. Barusan itu telah tak ada siapa siapa kembali di saat saya menyambung service oralku. Lantas ke-2  tangan yang meremasi bokongku itu punya siapa?

"Halo Eliza… kembali asyik nih? Saya ikut-ikutan ya", kudengar nada yang cukup kukenal dari belakangku.

Hatiku seperti kesiram air es. Sejak mulai kapan Pandu telah ada di dalam sini? Kenapa barusan saya tidak menyaksikannya?

"Mamamm…", saya mau larang Pandu, tetapi sekarang ini mulutku tersumpal penis Dedi sampai saya gak dapat bercakap secara terang.

Telat, Pandu udah menguak rok seragam sekolahku, dan saya telah pasrah tunggu hukuman yang bisa dikasihkan Dedi kalaupun dia melihatku menggunakan celana dalam ini.

"Eh Pan Pan… gak bisa… aku dahulu donk! Elo ini dahulu", sergah Dedi lalu menarik terlepas penisnya dari mulutku.

"Iya iya…", gerutu Pandu lalu tukar status dengan Dedi.

Saya diam dengan jantung yang berdetak lebih kuat. Dua pelajar busuk ini akan selekasnya melumatku dalam gudang ini, namun yang paling kutakutkan yaitu Dedi. Kehadiran Pandu ini menghancurkan seluruh rencanaku. Selayaknya barusan itu saya dapat lolos dari gudang ini tak perlu ngeseks dengan Dedi, tapi…

Tiada waktu buatku buat memikir atau berleha leha. Tau-tau badanku telah diambil berdiri oleh mereka berdua, lalu ke-2  kakiku yang direntangkan lumayan lebar. Selanjutnya dengan rangking ke-2 kakiku yang masih begitu, tubuhku direbahkan di depan. Pandu telah mengangkat penisnya yang rupanya juga ereksi itu di muka mukaku, meminta service oralku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dengan jengkel saya mengulum penis Pandu, serta saya keluarkan seluruh tehnik oralku supaya Pandu cepat capai pucuk serta nanti dia tak turut nikmati lubang vaginaku seusai Dedi tuntas nikmati badanku. Saat itu kurasakan celana dalamku didesak pencet oleh jemari tangan Dedi, cocok pada sisi bibir vaginaku. Dedi telah ketahui. Saya pejamkan mata dan pasrah terima nasibku.

"Lho cantik… siapakah yang suruh kamu gunakan? Ooo… sebab itu kamu barusan nawarin ngemut kontolku, lantaran kamu masih ingat kan apa yang dahulu saya omong kan?", bertanya Dedi dengan 1/2 memarahi.

Saya tidak berani menjawab, tidak berani melihat. Ingin rasanya saya menangis, namun saya tidak mau kelak kawan temanku terpenting Jenny justru menanyakan bertanya bila kelak mataku dilihat sembab.

Saya cuma dapat pasrah serta selalu mengoral penis Pandu, sekalian menanti hukuman yang hendak dikasihkan Dedi padaku.

"Mmmkh…", saya mendesah terhenti sewaktu kurasakan jemari tangan Dedi menerobos masuk ke lubang vaginaku masih tertutup celana dalam ini.

Jemari tangan itu bergerak gerak dalam sana, mengakibatkan kesan yang aneh sewaktu saya mengerti celana dalamku mengorek ngorek dinding lubang vaginaku. Saya mengesah dan terus mendesah terbendung, tetapi saya gak lupa jika saya mesti memaksakan penis Pandu yang ada dalam mulutku ini lekas berejakulasi.

"Mmmh… aaahh…", saya gak kuat kembali, saya mengerang dan meronta kesakitan saat saya rasakan pedih pada vaginaku, sampai penis Pandu lepas dari kulumanku.

"Nikmat kan Elok?", sindir Dedi waktu saya menengok ke belakang untuk menyaksikan apa yang sudah dilakukan Dedi.

Saya memandang sisi bawah celana dalamku tarik ke atas. Ternyata itu bikin sisi depan celana dalamku ini terlipat, dan menggesek masuk ke bibir vaginaku. Saya memandang Dedi dengan memelas, meminta belas kasihannya buat menyudahi semuanya ini.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Tetapi Dedi nyata-nyata pengin menghukumku. Celana dalamku ini tarik ke atas serta kebawah sampai kesan yang menimpa bibir vaginaku ini tambah jadi selesai.  Di antara pedih dan nikmat.

"Aduuh… sakit Deed…", saya mulai merengek-rengek, tetapi Dedi cuma ketawa tawa.

"Telah, gak boleh ngoceh lagi! Teruskan!", tau-tau Pandu memutar kepalaku sampai mukaku kembali menghadap penisnya, dan Pandu selekasnya menjejali penisnya itu ke mulutku.

"Mmmph…", saya mendesah ketahan, namun sekarang ini saya tidak punya alternatif lainnya, saya mesti menyambung service oralku buat penis Pandu.

Di belakangku, Dedi ternyata sudah tidak sabar buat nikmati badanku. Saya merasai sisi bawah celana dalamku disingkap, serta sebuah benda topangl, hangat serta lumayan besar, yang benar kepala penis Dedi itu, saat ini melekat dan memojokkan bibir vaginaku.

Badanku menyebutng sebentar saat penis Dedi memisah lubang vaginaku serta terus melesak masuk. Saya pejamkan mata meredam sakit, serta seterusnya saya selalu usaha menyambung service oralku buat penis Pandu saat Dedi mulai memompa lubang vaginaku.

Sekali ini Dedi berlakukanku dengan sedikit kasar. Dia menggenggam pinggulku, menarik badanku ke arahnya setiap dia menyikatkan penisnya, sampai penisnya berasa menikam demikian pada dalam lubang vaginaku. Berulangkali saya melenguh terbendung, dan saya mulai gak dapat fokus buat mengoral penis Pandu.

Karena itu saya mesti kian menanggung derita waktu Pandu menggenggam sisi belakang kepalaku sampai parasku melekat di muka selangkangannya. Saya mesti berusaha mencegah mual karena berbau apek yang melanda hidungku, pula saya harus mencegah merasa sakit bersatu nikmat pada lubang vaginaku yang dipompa habis habisan oleh Dedi.

Sekarang saya cuma mengharapkan pengidapanku ini lekas selesai. Saya pula mengharapkan pakaian seragam sekolahku ini tidak lecek dan basah oleh keringatku seusai saya tuntas digagahi oleh dua begundal ini. Seusai saya kumpulkan semua tenagaku, saya melingkarkan ke-2  tanganku ke belakang bokong Pandu, lalu saya mengisap dan menarik penis Pandu kuat kuat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART3

"Oooh…", Pandu mulai melolong serta kurasakan dia ingin membebaskan penisnya dari gempuranku, barangkali dia telah tak bisa meredam kepuasan service oralku.

Tetapi saya tidak pengen melepasnya, saya mesti membuat cepat berejakulasi. Dengan ke-2  tanganku yang kugunakan untuk meredam badan Pandu, penis itu kujilat memutar, lalu kepala penis itu kucucup kuat kuat dan sekejap selanjutnya penis itu kembali kucelupkan dalam kuluman mulutku. Seluruhnya kulakukan di tengahnya gencarnya sikatan penis Dedi di lubang vaginaku.

"Aahh… lezatnya seponganmu Elizaa…", erang Pandu kesenangan waktu kurasakan cairan sperma Pandu menyemprotkan, penuhi rongga mulutku.

Selanjutnya bajingan tengik ini keluar juga.  Saya menelan semuanya cairan dalam mulutku ini, namun saya tidak pengen Pandu bisa lolos demikian saja. Dia telah menghancurkan rencanaku baru saja semestinya telah sukses. Saya sangat geram kepadanya.

Saya terkenang bagaimana saya bersama Jenny, Sherly dan Cie Stefanny tempo hari sukses menundukkan tiga pejantan di rumahku, dan kupikir saya kemungkinan dapat pakai metode yang serupa untuk menumpahkan kejengkelanku di Pandu. Saya terus mengisap penis dalam mulutku ini meski penis itu telah melunak benyek.

"Ooh… sudaah… ampuun…", Pandu melolong lolong gak kuat terima gempuranku, tapi saya belum pula usai dengannya.

Saya selalu menarik dan menghirup penis Pandu, hingga selanjutnya dia menguik nguik seperti mau disembelih saja. Selanjutnya saya hentikan kulumanku di penis Pandu, serta di saat saya membebaskan tanganku, Pandu langsung ambruk lemas, sama sepertiseperti nasib banyak pejantan di rumahku yang tergolek seusai saya dan beberapa pujaan hatiku balik meniduri mereka.

"Oooh… kamu nyata-nyata pelacur, Cantik… ooooh…", Dedi meracau dan menusukkan penisnya dalam dalam lubang vaginaku.

Dadaku terasanya bakal meletus sewaktu saya dengar penghinaan Dedi barusan. Selesai Dedi tuntas siramkan spermanya dalam lubang vaginaku, saya selekasnya berdiri, kembali tubuh, dan sekali ini saya menampar Dedi.

‘plaak… plaak…', 2x saya menampar pipi Dedi, keras sekali.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dedi terkesima menatapku seperti gak sangat percaya dengan yang baru-baru ini berlangsung.

"Brengsek, kamu dapat bisanya mengejek saya", desisku dengan suara gemetaran sangking berangnya.

Kondisi di gudang jadi sunyi. Deru detak jantungku dapat kudengar dengan terang. Saya menggigit bibir menghentikan tangis. Saya sangat sakit hati di saat Dedi menyebutku pelacur.

Tanpa ada mempedulikan mereka kembali, saya selekasnya keluar gudang ini. Namun saya sadar jika saya mesti membereskan diriku dalam toilet, sekalian sedikitnya saya harus bersihkan tersisa sperma Dedi yang meluluh dari bibir vaginaku.

Dalam toilet, saya lekas membawa rok seragam sekolahku, serta saya ambil tissue yang ada untuk mengelap lelehan sperma di kitaran pangkal pahaku. Sejumlah tissue kuambil dan kuselipkan di sisi dalam celana dalamku yang sedikit basah, supaya bisa membantu rasa tidak nyaman di selangkanganku.

Dan sekali ini saya telah tidak kuat kembali, saya menangis tersedu-sedu. Kenapa saya mesti terima olokan sebagai berikut? Dengan berurai air mata, saya membereskan rambutku di muka cermin, lalu saya menyusuti air mataku dengan tissue. Untung makeup tipis di parasku tidaklah sampai hancur karena air mataku.

‘kriiing…', bel pertanda jam pelajaran ganti telah mengeluarkan bunyi.

Saya cepat keluar toilet dan saya sedikit lari menuju kelasku. Diperjalanan saya lihat pak Totok yang anyar keluar kelasku, serta aku terus menjumpainya.

"Selamat siang pak. Maaf saya barusan tiba-tiba sakit di perut, jadi gak dapat turut pelajaran pak Totok", saya menegur pak Totok sekalian sampaikan argumen kenapa saya barusan tak dapat ada dalam kelas.

"Selamat siang Eliza. Ya, tidak apa apa. Kelak kamu dapat pinjam catatan temanmu, tak ada quiz maupun ulangan tiba-tiba ini hari. Eh… Eliza? Kamu habis menangis? Ya ampun… barusan perutmu nyata sakit sekali ya? Saat ini kamu masih sakit? Jika masih sakit kamu dapat istirahat di ruangan UKS", kata pak Totok.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART3

‘Uh… UKS? Tidak deh… saya tidak ingin tertiban tragedi buat ke-2  kalinya di sekolah hari ini', pikirku dalam hati.

"Gak perlu pak, Eliza telah lebih enak. Terima kasih pak, saya balik ke kelas dahulu", jawabku sekaligus pamit pada pak Totok.

"Baik, silahkan Eliza. Selamat siang", kata pak Totok.

"Selamat siang pak", kataku dengan lega, serta saya selekasnya balik ketujuan ke kelas buat ikuti jam pelajaran paling akhir.

IV. Suatu Janji Yang Menggembirakan

"Sayang… kamu mengapa kok lama sekali di WC? Saya telah nyaris susul kamu lho…", bertanya Jenny saat saya udah duduk di sampingnya.

"Tadi… saya setelah sakit pada perut Jen", jawabku lambat.

"Eh…? Mengapa kamu sayang? Kamu habis nangis ya?", bertanya Jenny kembali dengan risau.

"Iya, barusan perutku tau-tau sakit sekali, saya tidak kuat metahan sakitnya, jadi saya hingga sampai nangis. Tetapi saya sudah tambah enak kok saat ini Jen", saya tidak jujur biar Jenny stop merisaukanku

"Saat ini perutmu telah gak sakit?", bertanya Jenny kembali dengan belas kasih.

Saya geleng-geleng kurang kuat sembari usaha tersenyum di Jenny.

Sesungguhnya saya berasa sedikit gak sedap lantaran saya harus tidak jujur pada Jenny yang demikian melihat dan mengasihiku. Perasaan bersalah ini sedikit mengacauku, meskipun saya tahu ini yakni yang terpilih, dibanding ada yang dengerin percakapan kami waktu saya akui apa yang sebetulnya berlangsung padaku saat saya berada pada toilet, ataupun lebih persisnya di gudang barusan.

Tetapi selang beberapa saat Jenny telah kembali repot menarik dan menghinaku masalah Andy. Manalagi waktu jam paling akhir ini hari guru yang mestinya mengajarkan di kelas kami tak masuk, hingga kami bebas belajar sendiri. Jenny kian bergairah merayuku, serta saya udah kehilangan akal buat membalasnya ledekan Jenny, sampai saya cuman dapat tersenyum malu.

Serta pada saat saya gak tahu harus lakukan perbuatan apa, tau-tau saya melamunkan Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Apa ya yang kurang lebih lagi dilaksanakan Andy? Apa yang lebih kurang berada pada ingatan Andy kini? Apa dia memikirku? Tau-tau saya telah terasa kangen di Andy.

"Duh… bidadari yang ini kembali jatuh hati deh… hingga sampai saya gak dikira kembali", keluh Jenny.

"Siapa sich…", saya kembali lagi coba mengelit.

"Getho ya? Bila gitu… kelak saya bilangin ke Andy ah…", kata Jenny sekalian memandang ke atas.

"Jeen… apaan sich… memang kamu pengen katakan apa ke Andy?", saya merengek-rengek.

"Mmm… saya pengen ngomong apa ya… saya pengin katakan, bila Eliza tidak senang dengannya", Jenny menjawab dengan model cuek bebek sekalian mulai membungkusi buku bukunya ke tas sekolahnya, sebab bel pulang sekolah memanglah baru-baru ini keluarkan bunyi.

"Jeen… tak boleh getho dong… aku…", saya mulai cemas jika kalau Jenny bersungguh-sungguh dalam kata tukasnya, dan saya serta selalu merengek-rengek.

"Bila begitu kamu tak boleh menangkis lagi sayang, ngaku saja dech!", Jenny kembali merayuku.

"Aku…", saya gak dapat berbicara apa manalagi serta mukaku rasanya panas sekali.

Jenny menatapku dengan senyuman iseng. Saya cuman dapat tersenyum malu sekalian membenahi seluruhnya buku dan alat tulisku ke tas sekolahku. Sesudah doa pulang, saya serta Jenny siap-siap keluar kelas sewaktu Sherly tiba-tiba ada di muka pintu kelasku.

"Duh…", saya berniat menyambat waktu saya memandang Sherly tersenyum senyuman.

"Mengapa sayang?", bertanya Sherly yang dekatiku.

"Kalian ini pengen hingga kapan sich baru bahagia nggodain saya?", tanyaku dengan memelas.

"Hingga kamu jadian sama Andy, dan nraktir kita kita", kata Jenny dan Sherly nyaris berbareng dan mereka ketawa puas.

"Ssstt!! Apaan sich? Kalaupun lainnya dengar bagaimana coba!", saya marah-marah dengan was-was.

"Karena itu gak boleh ngelamun saja sayang… lihat donk di sini telah tinggal kita bertiga saja", kata Jenny sembari merengkuhku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SINTAL ELIZA PART3

Saya menyaksikan ke sekitarku, nyatanya memang kelasku ini udah kosong selainnya kami bertiga. Namun tetap saya khawatir bila ada yang dengar kata-kata mereka barusan terkait saya jadian sama Andy. Saya gak pengin Andy dengar issu yang tidak tidak, saya tidak pengin hubunganku dengan Andy yang barusan mulai bersemi ini jadi hancur.

"Yok, kita temani kamu sampai ke mobilmu ya", kata Sherly lalu menggamit tanganku.

"Tetapi, saya ingin mencari minuman dahulu, saya haus nih. Kalian lebih dulu saja dech", saya coba memberinya argumen untuk pisah pada mereka, biar saya tidak terus menerus menjadi bahan ledekkan mereka.

"Ya tidak apa apa, kebenaran saya pula haus. Saya temani kamu ke kantin dech sayang", kata Jenny.

"Saya pula haus kok. Ya telah kita ke kantin dahulu saja", kata Sherly yang saat ini udah tarik tanganku.

Saya telah tidak mempunyai argumen kembali, karenanya saya menurut saja didampingi mereka berdua ke kantin. Sudah pasti ledekan mereka padaku kembali bersambung, serta saya cuma dapat tersenyum malu.

Hingga sampai di kantin, hatiku jadi risi sewaktu saya memandang sang cebol. Saya terpikir tingkah laku busuknya di gudang barusan kepada Cie Fifi.

Tapi saya usaha punya sikap biasa. Apa lagi Cie Fifi telah menegur kami serta bertanya apa yang kami pesan. Seusai kami bertiga tuntas minum, kami selekasnya bayar pesanan kami serta mohon pamit di Cie Fifi.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama