Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Molek Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Molek Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Molek Salon, Hasrat-Bispak24 Berasal dari temanku yang ingin cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini rada awut-awutan masalahnya betul-betul saya baru kali pertama saya menulis. Pada waktu itu saya baru mengerti nyatanya wanita yang bekerja di salon tidak semua tetapi ada beberapa yang dapat dibawa kencan di hari sabtu tempo hari kami sependapat buat cukur rambut serta kita janjian jam 1 siang di dalam tempat.

Di pertama saya masuk, aku segera tuju ke arah tempat meja reception dan di situ saya berkata niatan untuk cukur rambut. Disebut wanita elok yang duduk dibalik meja reception supaya saya tunggu sesaat karena lagi repot semua.  Sembari tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat kira-kira siapa yang tahu ada temanku, tetapi tak dilihat ada temanku antara semuanya orang itu.  Barangkali ia belum tiba, pikirku.

Kuakui jika sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bodi badan yang seimbang dan aduhai. Jika bisa memprediksi usia mereka, mereka berusia sekitaran 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan perkataan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Tetapi saya sendiri masih kuatir karena salon ini sungguh-sungguh seperti salon umumnya.

Seusai beberapa waktu menanti, saya ditegur oleh reception jika saya sudah bisa cukur rambut sembari menunjuk ke satu diantaranya daerah yang kosong. Aku juga ke arah yang ditetapkan. Beberapa waktu selanjutnya orang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengen dimodel apa?" ujarnya sekalian melihatku melalui cermin serta selalu menggenggam rambutku yang telah rada panjang.

"Mmm.. dikelar'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti juga dalam tempat pangkas rambut secara umum, aku juga dikasih penutup pada semuanya badanku buat mengelit beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Molek Salon

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Begitu tidak nikmat rasanya serta saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang udah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian terus potong rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, lagi kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini pula janjian sama kawan, namun mana ya kok belum tiba?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. gua potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap mempunyai bercakap, selanjutnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami lantas setuju untuk janjian bertemu di luar dalam hari Senin. Buat pembaca kenali sehari-hari Senin, salon ini tutup. Selesai saya usai, sembari memberi tehnik seadanya, saya bertanya apa dia pengen saya bawa makan. Ia menerima dan dia menulis di selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh sejumlah temannya yang memiliki nama Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pula badannya. Susi, dia memiliki rambut lumayan panjang serta di bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia lumayan pendek, tatapannya lumayan rahasia, dadanya sebesar Stella tetapi lantaran bentuk badannya yang rada pendek maka dari itu payudaranya membikin ngiler semuanya mata laki laki untuk menikmatinya.

Sedang Yana, dia terlihat benar-benar menjaga badannya, dia demikian mengagumkan, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun sangatlah seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami berjumpa di hari Senin serta di daerah yang telah disetujui. Sesudah makan siang, kami tonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku kagum pada kecantikan Stella yang masa itu kenakan kaos ketat punya warna biru muda ditambah lagi rompi yang dikancingkan serta dikombinasikan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya seluruh pirsawan disontakkan oleh satu episode. Stella terlihat terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadang-kadang meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya mengantar ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya karena saya sendiri tengah bebas, serta kuputuskan buat naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menuturkan,

"Mmm.. Will, saya ingin bicara suatu hal sama kamu, memang semuanya ini terlampau cepat, Will.. saya suka dengan kamu.." tukasnya perlahan tetapi pastilah.

Seperti disabet petir dengar ucap-ucapannya, serta secara reflek saya melihat ke kiri menyaksikan ia, terlihat ia serius dengan yang baru saja dia ungkapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu udah sangat percaya dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak tahu mengapa kalau saya terasa kamu gak seperti laki laki yang sempat saya tahu. Kamu baik, dan sepertinya perhatian and care. Saya tak ingin kalau seusai saya pulang ini, kita tidak dapat berjumpa kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. kalau saya bisa jujur sih, saya pun suka dengan kamu, Tel.. namun kamu ingin khan bila kita tidak pujaan hatian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Molek Salon

"Ok, bila itu pengen kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya tidak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti mati, jantungku ingin lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti sungguh-sungguh! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri memandang parasnya yang bundar dengan bola mata yang memiliki warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, serta ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian kembali lagi ke jalanan.

Beberapa saat setelah itu ia bergerak dari tempat duduknya serta ambil status untuk memberikan suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sembari memegang. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu sedang mendesak lengan kiriku. Hilang ingatan, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku lantas mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku serta selalu tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kelihatannya saya betul-betul telah terangsang dengan perbuatan Stella, dan sejumlah kendaraan yang melaluiku lihat ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan dan cukup lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta menuju ke bawah. Saya udah betul-betul terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa gak saya tonton punyamu? punyai kamu besar yach!"

saya menggangguk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia cukup kesukaran ketika mau buka ikat pinggangku karena ia cuma memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang sesudah itu saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Selang berapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Sedikit-sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada sisi dadaku, barangkali dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia kian turun serta turun ke bawah. Sekian kali Stella mengerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di sisi biji kejantananku. Salah satunya tangannya menyelusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella menambahkan perjalanan lidahnya, naik bertambah ke atas, pelan-pelan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku gak kusadari udah mencekam sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan ibarat keasyikan yang tidak berakhir, nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap waktu kutundukkan mukaku menyaksikan apa yang dikerjakan setiap itu juga kusaksikan Stella tetap masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Tidak lama Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella selanjutnya mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa terjamah sedikitpun oleh giginya.

Lantas bergerak pelan-pelan lebih jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sejenak dan kedengar suara ciri khas dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak berapa lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang hebat enaknya mengguyuri sekujur badanku.

Pelan-pelan lantas kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai saat bibir dan lidahnya sampai pada sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu bertambah peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk dan mengilik seluruhnya urat-urat syaraf yang berada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu menuju ke bawah. Kudapatkan payudara sisi kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sekalian masih mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari variasi celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta ditujukannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas lumayan kuat dan Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang cukup menyembul dari BH-nya dengan kadang-kadang menyisipkan salah satunya jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang semakin cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara samping kanan, saya bisa mencapai putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman serta kedengar nada gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, mengisap, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulangkali. Saya tidak dapat kembali memandang ke bawah. Badanku makin lama lebih meliuk ke belakang kepalaku telah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian mengagumkan mengerjakannya. Gak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, tidak pernah saya disedot seperti berikut, pikirku. Pikiranku telah melayang jauh entahlah ke mana.

Gak kusadari kembali seputarku oleh gelombang kepuasan yang menimpa seluruhnya urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sesaat meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat di sisi leher tangkai kemaluanku, dan dia tampak tersenyum kepadaku.

"Kamu mengagumkan, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala terpesona oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Molek Salon

Stella tersenyum manis dan terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya jika kamu seperti ini selalu," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tidak juga menyurut pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Jika kamu telah tidak pingin keluar, keluarin saja, gak mesti ditahan-tahan," jawabannya serta seterusnya menjulurkan lidahnya keluar serta perihal ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia memahami saya sedang berusaha buat menghentikan ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku rada keras menghentikan rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya tidak henti-henti meraba dadaku, kadang-kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang dia membebaskan kuluman buat ambil napas sesaat lalu meneruskannya kembali.

Bertambah lama pergerakannya tambah cepat. Saya udah usaha semaksimal untuk membatasi ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menuju bawah. Kubuka kancing celananya. Lumayan lama kucoba buka serta pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan rada ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada awalnya dia yang cuma bersangga di satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Dengan gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sesaat telunjukku main-main pada bagian atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Terkadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jajaki tiap-tiap milimeter tempat di kemaluan Stella. Saya temui sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pun rasanya tangan kiriku. Sebentar kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya sudah berapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk serta jemari tengahku. Di saat saya masukkan ke-2  jariku, Stella kelihatan melengkuh serta mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Bertambah lama makin cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella beberapa hentikan kuluman pada tangkai kemaluanku sembari masih tetap menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu udah berapakah orang yang memandang kesibukan kami terlebih banyak supir atau kenek truk yang kami lalui, tetapi saya tak perduli. Kepuasan yang kurasakan waktu itu betul-betul membiusku maka saya udah lupakan semua hal. Kembali Stella menjilat, menghirup dan mengulum tangkai kemaluanku dan entahlah telah berapakah lama kami melaksanakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat memandang yang dilakukan Stella di kemaluanku. Ini kali Stella kerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai perihal ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya cocok di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kepuasan yang kurasakan. Sekian kali badanku bergetar akan tetapi dia selalu di sikapnya. Kadang-kadang dia masukan seluruhnya tangkai kemaluanku di mulutnya dan dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun-naik.

"Stella, saya sudah tidak tahann.." kataku rada lirih menghentikan ejakulasi.

Tetapi pergerakan Stella semakin cepat serta berulangkali dia membuka matanya namun tetap mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku dalam mulutnya.

Kondisi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella masih tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semuanya sisi kepala kemaluanku. Ugh, begitu nikmat rasanya. Selesai bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, nampak ada banyak spermaku melekat di samping kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, pelan-pelan. Sekalian selalu digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Molek Salon

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Selanjutnya dia beres-beres tempatnya, dia duduk serta membereskan busananya. Aku juga mengatur bajuku seadanya. Saya gunakan celana panjangku tetapi tak kumasukkan bajuku. Beberapa waktu selanjutnya, saya main ke kos Stella serta di waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awal mula bulan Maret lalu Stella datang dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana serta dia tidak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima selaku operator di satu diantara perusahaan pemasok layanan komunikasi smartphone. Dan saya masih menjadi animator yang bekerja dalam sesuatu perusahaan di wilayah Kedoya namun saya harus tinggalkan kostku.

Selesai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika sepanjang 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya serta dia menuturkan kalau seluruh karyawan yang bekerja di salon itu pun karyawan sex.

Stella tak mengerti bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak paham apa salon sebuah samaran atau sex ialah suatu tambahan. Ia menyampaikan kalau untuk ajak keluar satu diantara karyawati di sana, seorang mesti bayar pada muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Setiap malam sehabis mandi setelah dari kerja atau sesudah makan malam, kami kerjakan hubungan seksual. Tidak tahu hingga kapan semuanya akan selesai. Kami benar-benar nikmati tiap hari yang hendak kami lintasi dan udah kami lewati bersama-sama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan kian hari saya tambah terbius oleh kesenangan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama